RWMF 2019, Many Tribes One Vibes
Rainforest World Music Festival atau RWMF 2019 dimulai sebentar lagi. Menghitung hari menuju 12 – 14 Juli 2019. “Many Tribes One Vibes” oleh Sarawak Tourism Board dengan kerja keras, menghadirkan pertunjukan kelas dunia di hutan hujan Kalimantan selama 3 hari.
Rainforest World Music Festival atau RWMF 2019
dimulai sebentar lagi. Menghitung hari menuju 12 – 14 Juli 2019. Perayaan musik
wajib tonton akan menghadirkan banyak musisi dunia dalam satu lokasi. 2
panggung utama siap memuaskan seluruh dahaga para festival-goers dunia selama 3
hari penuh tanpa henti. Musik yang menyatukan berbagai selera belahan dunia
sudah mencatatkan pagelaran ke 22 kalinya. Penontonnya datang dari berbagai
belahan dunia, menikmati hutan, gunung dan pantai serta kekayaan budaya yang
ada di Sarawak Cultural Village. Tak akan ada yang bisa menahan diri untuk
tidak ikut menari dan bernyanyi. Bahasa bukan masalah karena musik adalah
universal.
Rainforest World Music
Festival (sering disingkat RWMF) adalah festival musik tiga hari yang helat
setiap tahun. Merayakan keragaman musik dunia, diadakan di Kuching, Sarawak,
Malaysia, dengan lokakarya musik siang hari, pajangan budaya, pajangan
kerajinan, kedai makanan, dan Konser
musik pada malam hari di panggung utama. Festival ini telah dianugerahi sebagai
salah satu dari 25 Festival musik dunia terbaik oleh Songlines Magazine selama
enam tahun berturut-turut; dari 2010 hingga 2015. Festival ini menampilkan
berbagai pertunjukan dari musik tradisional, hingga fusion dunia dan musik dunia kontemporer
Keramahan Kuching Menyambut
Festival-goers tidak perlu khawatir dengan
keramahan kota ini, siap dengan berbagai macam atraksi pariwisata baik wisata
alam, belanja, budaya, sejarah atau kulinernya. Semuanya tersaji manis di satu
kota. Ada banyak lokasi wisata yang dapat dikunjungi sembari menikmati RWMF
2019. Beberapa tulisan saya di blog ini sudah banyak memuat tempat wisata di
Kuching. Mungkin beberapa hal baru akan saya tulis disini untuk menambahkan
referensi.
Waterfront
Kuching Waterfront adanya
di sisi selatan Sungai Sarawak, lokasi nyaman yang elokuntuk bersantai atau
sekedar menikmati denyut kota. Banyak pemandangan yang bisa dlihat dari sini,
semisal Astana, Fort Margherita, dan kampung Melayu yang ada di seberang
sungai. Jika sore akan banyak lagi orang datang untuk berolahraga atau
bersantai bersama keluarga sampai mencari makanan enak. Jika beruntung, ada
gelaran musik jalanan dan pertunjukan lainnya. Jika berminat menyusuri sungai
ada kapal bermesin atau kapal pesiar dengan makan malam yang siap menjamu
dengan seru. Yang jelas antara seberang sungai satu dan lainnya, ada
pemandangan berbeda dan kenikmatan kuliner yang sayang untuk dilewatkan
Proyek restorasi dari
pergudangan tepi sungai yang disulap menjadi sebuah esplanade sepanjang hampir
900m, lalu ditambah dengan taman yang indah dan dihiasi bangku-bangku kayu,
warung makan, restoran, dan fasilitas hiburan. Sejumlah bangunan tua telah
dilestarikan dan dimasukkan ke dalam desain, termasuk Museum Sejarah Cina,
Gedung Kapal Uap Sarawak, teater terbuka dan Menara Persegi. Penambahan modern
di Waterfront termasuk paviliun Cina yang dipugar, air mancur musik
berwarna-warni, dan sejumlah patung modern. Semuanya ada di Khuching
waterfront.
Jembatan Darul Hana
Mulai dibuka pada
November 2017, Jembatan Darul Hana menjadi salah satu tempat wisata yang
populer di kalangan wisatawan lokal dan turis. Dengan desain modern, jembatan
ini menghubungkan Kuching Waterfront dengan sisi utara sungai dan membuatnya
lebih mudah untuk berkunjung ke Astana Building atau Taman Anggrek. Bagi mereka
yang suka memotret, berdiri di sini di jembatan saat matahari terbenam atau di
malam hari ketika semua lampu menyala akan membuat foto Anda benar-benar
menakjubkan. Saya sering berjalan kaki menikmati sore dari sini. Ada masjid
apung yang bisa difoto dari atas jembatan dengan latar belakang langit yang
indah. Jika malam, kita bisa melihat kerlap kerlip lampu di Kuching. Jangan
salah, jembatan inipun tampak elok jika dipandang dari jauh karena warna warninya
yang begitu indah.
Masjid Terapung
Ini juga terbilang baru,
masjid terapung di Kuching, Sawarak, Malaysia. Baru diresmikan pada tanggal 1
Maret 2019. Sarana ibadah tersebut akan menjadi ikon baru Kota Kuching
khususnya, dan negara bagian Sarawak. Ini jadi menarik karena tidak biasa.
Masjid ini bisa menampung sekitar 1.600 jemaah, luamayan besar. Keunikan tempat
doa ini pada bagian bangunan masjid berada di atas tanah. Bangunan lainnya
berada di atas sungai Sarawak. Maka namanya masjid “terapung”. Nama lainnya
adalah Masjid Bandar Kuching. Warnanya serba putih dan kontras dengan lampu
warna warni pada malam hari. Kubah dan menaranya dibangun meniru gaya masjid
Turki. Ini sebenarnya, bangunan baru sebagai renovasi masjid pertama di Sarawak
bernama Masjid Tami (Masjid Bandar Kuching) yang dibangun 1834.
Kuching penuh daya tari apalagi beberapa waktu
lalu juga diluncurkan sarana Bus pariwisata untuk melihat Kuching dari ujung ke
ujung dan mengelilingi beberapa lokasi wisata. Tapi masih ada Rainforest World
Music Festival yang bisa kita nikmati.
Universalitas Musik Dunia.
Mau tahu penampil tahun ini? Berasal dari
berbagai benua dan belahan dunia. Bahkan dalam satu grup musikpun ada yang
terdiri dari beberapa negara. Musik di RWMF memang universal dan mampu
menyatukan semuanya. Penampilan meraka akan ada di dua Panggung aoutdoor dan
satu panggung indoor. Pertunjukan musik akan dimulai dari tengah hari hingga
tengah malam. Tidak ada jeda untuk berhenti menikmati, semua berlangsung tanpa
henti untuk memuaskan seluruh festival-goers dari berbagai belahan dunia yang
rela datang jauh-jauh ke tanah Borneo.
- 1drum.org
- Wai (New Zealand)
- Trad.Attack! (Estonia)
- Talisk (Scotland)
- Tabanka (Cave Verde)
- Suku Menoa (Sarawak, Malaysia)
- Suk Binie’ (Sarawak, Malaysia)
- Staak Bisomu (Sarawak, Malaysia)
- Spirit Of Hornbill (Indonesia)
- Sedaa’ (Iran/Mongolia)
- Sangtam Naga (Nagaland, India)
- San Salvador (France)
- Rajery (Madagascar)
- Olga Cerpa Y Mestisay (Canary Islands)
- Otava Yo (Rusia)
- Oki (Jepang)
- Mehdi Nasouli (Maroko)
- Mauravann (Mauritius)
- Macka B(UK/Jamaica)
- La Chiva Gantiva (Colombia)
- Kila (Irlandia)
- Kemada (Sarawak, Malaysia)
- Ha Noi Duo (Vietnam)
- Duplessy & The Violins Of The World ft. Guo Gan (France, China, Mongolia, Sweden)Druk Folk Musician (Bhutan)
- Darmas (Malaysia)
- At Adau (Sarawak, Malaysia)
- Ana Alcaide (Spanyol)
- Ballet Folclorico de Chile Bafochi (Rapa Nui / Chile)
Tidak gampang
mendatangkan 29 pemusik beserta crew dan ratusan alat yang mereka bawa.
Sewajarnya jika festival musik ini sangat ditunggu oleh seluruh penikmat musik
dunia. Indonesia mesti berbangga, seperti tahun-tahun sebelumnya akan ada satu
perwakilan grup musik Indonesia dan kali ini dari tanah kalimantan,
Palangkaraya. di mulai oleh duo Siti Habibah dan Apriyadi yang mulai
mengajar tarian tradisional Dayak di sebuah sekolah dasar di Palangka Raya.
Disinilah berkembang menjadi sanggar tari yang melatih banyak generasi muda
untuk belajar seni budaya demi pelestarian budaya Kalimantan Tengah dan akan
mereka buktikan bersama Spirit Of The Hornbill dari Kalimantan Tengah.
Rainforest world Music
Festival menyatukan manusia. Penonton, pengisi acara, kultur budaya, perilaku,
apapun itu diracik dalam satu tempat. Menghadirkan kemeriahan acara musik yang
dirayakan setahun sekali. Di racik dengan baik oleh Sarawak Tourism Board
dengan kerja keras, menghadirkan pertunjukan kelas dunia di hutan hujan Kalimantan
selama 3 hari.
“Many Tribes One Vibes”
Hadir Menikmati Rainforest World Music Festival
Untuk hadir selama 3 hari
kita bisa membeli tiket terlebih dahulu atau pada saat acara berlangsung. Sale
berlangsung hingga 11 Juli 2019 dan di pintu masuk 12 – 14 Juli 2019
- Dewasa (untuk satu hari) RM 140.00 (Pre-Sale) RM 165.00 (Pintu Masuk)
- Dewasa (untuk satu hari) RM 345.00 (Pre-Sale) RM 420.00 (Pintu Masuk)
- Anak (untuk satu hari) RM 75.00 (Pre-Sale) RM 85.00 (Pintu Masuk)
- Anak (untuk satu hari) RM 165.00 (Pre-Sale) RM 205.00 (Pintu Masuk)
- Paket Keluarga (2 Dewasa 2 Anak) RM 280.00 (Pre-Sale) RM 330.00 (Pintu Masuk)
- 2 Bundel Acara, Pass RM 230.00 (Pre-Sale) RM 250.00 (Pintu Masuk)
- 2 Bundel Acara 3 hari Pass RM 600.00 (Pre-Sale) RM 680.00 (Pintu Masuk)
* Paket Keluarga: berlaku untuk tiket harian yang hanya terdiri dari 2
tiket Dewasa dan 2 Anak. Keluarga harus masuk bersama untuk koleksi gelang.
** Anak berusia 7 hingga 12 tahun.
*** Event Bundle Pass terdiri dari Rainforest World Music Festival dan
Borneo Jazz Festival
Sampai berjumpa di RWMF 2019
8 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Tapi, ya, harga tiketnya masalah sih. Setidaknya, wajar juga, mengingat mereka mengundang musisi dari berbagai negara, pasti bayarannya mahal banget dong.
Dan aku pembaca setia blog kak Dodon.
Sungguh berangan-angan bisa ikut hadir ke acara Rainforest World Music Festival dan Borneo Jazz Festival suatu saat nanti...