Wisata Sehari di Pontianak #PontianakMenyapaDunia
Pontianak tidak hanya tugu
khatulistiwa 0 derajat dengan festival titik kulminasi atau sensasi menikmati
kuliner wajib seperti kwetiaw goreng dan kesegaran air lidah buaya. Kota
equator ini menyimpan sensasi panorama berbalut budaya serta kuliner lokal masyarakat
yang menarik untuk di coba dan pantang untuk dilewatkan terutama yang tidak
punya waktu banyak saat liburan. Cobalah menikmati Pontianak dalam satu hari
walaupun sejenak namun banyak cerita dan rasa yang akan sulit untuk dilupakan.
![]() |
Bersantai |
Sore Hari |
Mulailah pagi hari dengan
menikmati budaya dan sensasi menghirup kopi robusta racikan spesial warung kopi
sembari menikmati sarapan pisang goreng srikaya dan keladi goreng srikaya yang
menjadi salah satu legenda kuliner di Kota Pontianak. Lalu jangan lupa
menyusuri tepian sungai Kapuas untuk
melihat meriam karbit yang berjejer cantik dan siap mengguncang dan memekakkan
telinga. Lalu mencoba menyusuri Sungai Kapuas dan menikmati suasana matahari
yang beringsut tenggelam dengan pendar bias cahaya di atas sungai. Jangan lupa
akhiri wisata satu hari dengan menikmati salah satu cemilan otentik sotong
pangkong yang akan membuat anda terkenang untuk kembali lagi merasakannya.
Tepian Kapuas |
Cerita Rakyat Asal Mula
Pontianak
Pontianak, Kota yang
terbelah oleh sungai dan garis Khatulistiwa, berasal dari kata Kuntilanak.
Hantu perempuan berambut panjang berwajah seram, menggunakan baju putih panjang
dan suka mengoda pria. Suara tawanya sangat khas, cekikian dan nyaring membuat
banyak orang bergidik ngeri. Menurut cerita orang tua, jika tawanya terdengar
dekat maka kuntilanak masih jauh tapi jika suaranya terdengar jauh maka
kuntilanak tidak berada jauh dari yang kita. Begitulah kota ini dulu, penuh
cerita mistis yang membuat kita penasaran. Dari cerita rakyat yang beredar mulut
ke mulut mengatakan bahwa sultan pertama Pontianak, Syarif
Abdurrahman Alkadrie baru saja hijrah dari kerajaan Mempawah dan bermaksud
ingin mencari daerah baru untuk dijadikan kerajaan. Namun ditengah perjalanan
Ia diganggu oleh kuntilanak dan untuk mengusirnya maka ditembakkanlah meriam
sehingga kuntilanak itu pergi.
![]() |
Anak dan meriam |
Meriam Karbit |
Kuntilanak
berhasil di usir dengan tembakan meriam dari atas kapal dari pinggir sungai
Kapuas. Setelah itu Syarif Abdurrahman Alkadrie masuk kedalam hutan rimba
bersama prajuritnya untuk mencari dimana peluru meriam itu mendarat. Lalu
diputuskan oleh beliau dimana peluru itu jatuh disanalah akan dibagun kerajaan
baru. Demikianlah cerita rakyat ini berakhir dengan berdirinya Keraton Kadriyah
Kesultanan Pontianak dan Masjid Jami. Berdiri kokoh pada tahun 1778 hingga saat
ini sebagai penanda berdirinya Kota Pontianak dan menjadi perlambang berdirinya
kesultanan Pontianak
Siap tembak |
Untuk
mengenang kejadian ini, maka diadakanlah tradisi menembak meriam karbit. Dulu
permainan ini bisa dilakukan kapan saja, namun sekarang difokuskan disepanjang
bulan puasa dan puncaknya di malam takbiran hingga satu minggu setelah lebaran.
![]() |
Meriam Karbit |
Lubang Meriam |
Buka Pagi
dengan Segelas Kopi
Susurilah Pecinan di Jalan Tanjung pura No 17 tidak
jauh dari pasar parit besar. Carilah Warkop Suka Hati yang sudah ada sejak 70
tahun lalu dan sangat terkenal dengan home
made selai srikayanya yang terkenal
hingga mancanegara. Teman saya dari Jakarta bahkan suhu-suhu kuliner pasti
menyempatkan diri untuk mampir dan membeli selai srikaya ini. Pusaka kuliner
yang sangat sayang dilewatkan. Makanan manis dan gurih dari bahan sederhana, telur
bebek dan gula. Di buat tanpa mesin dari generasi pertama hingga ke tiga. Rasa
dan kualitas yang tidak lekang oleh zaman
Pisang goreng pontianak yang nikmat harus menggunakan
pisang Nipah dari Sungai Duri dan Jungkat. Dibentuk seperti kipas, dicelupkan
kedalam tepung dan digoreng dengan minyak panas kemudian dioleskan dengan selai
serikaya. Nikmat sekali dinikmati dengan kopi pahit. Tidak Hanya itu di Warkop
Suka Hati, mereka mengoleskan selai serikaya di keladi goreng. Keladi goreng
srikaya suka hati lah yang menurut saya paling patut dicoba. Keladi empuk dan
gurih, dibalut dengan tepung goreng dan diolesi selai srikaya. Disajikan hangat
dan dipotong seukuran sekali suap. Selai srikaya yang super manis berpadu gurih
telur bebek! Cocok! Gurih karbohidrat dan gurih protein sudah jadi kesatuan
rasa yang dicintai Indonesia.
![]() |
Pembuat kopi |
Datanglah kesini pagi hari, nikmati suasana hirup
pikuk pagi, dengan tempat yang sempit hanya 3 x 8 meter, tapi dengan inilah
nuansa keakraban terjadi, menikmati setiap perbincangan dan interaksi pagi.
Aroma kopi bercampur aroma roti dan srikaya, menguap bersama perbincangan ngalor
ngidul. Tidak ada sudut privasi. Semua membaur menjadi satu, dalam meja kecil
dan bangku sempit.
![]() |
Kopi dan temannya |
Menikmati suasana disini, daerah pecinan tua yang
selalu ramai. Segelas kopi hitam hasil olahan sendiri. Tercium aroma harum yang
membangkitkan setiap inspirasi, kopi ini terlihat hitam dengan aroma yang
keluar menembus hidung. Selera penikmat kopi di Pontianak kebanyakan menyukai
kopi yang dipanggang sedikit hitam dan pahit. Sengaja dipanggang sedikit
gosong. Tingkat keasaman hampir hilang bahkan tidak terasa disisa kecapan,
cenderung meninggalkan rasa manis. Tapi inilah yang dicari penikmat kopi ala
Pontianak
![]() |
Serikaya Suka Hati |
Tentu saja suasana yang tidak bisa dibeli walaupun
susah payah mencari tempat parkir. Disinilah kita bisa merasakan Suka Hati yang
sebenarnya.
13 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
BYW, kalau sekarang masih banyak cerita mistis di Pontianak?
Btw kisah awal mulanya kok ya serem ya, meski juga nyambung ya, pontianak dan kuntilanak hihihi.
Kalau saya sih, ingat pontianak, ya ingat pisgor enak :D