UMKM Bangkit Saat Pandemi di Indonesia

Dukungan JNE terhadap UMKM adalah kegiatan “JNE menggelar JNE Goll..Aborasi Bisnis online dalam rangka mendukung para UMKM, JNE partner bisnis online
Pernahkan kalian penasaran, apakah Pandemi covid selalu memberikan dampak negatif? Tukang Jalan Jajan tergerak untuk mencari tahu karena banyak hal seperti mata uang, memiliki dua sisi. Termasuk pandemi ini, Pasti ada hal positif yang bisa didapat, siapa tahu kita telah merasakan manfaatnya.

Pandemi Covid-19 menyebabkan diberlakukannya restriksi sosial, restriksi aktivitas yg bersifat langsung, sebagai akibatnya menciptakan UMKM mengalami kesulitan. Salah satu rekomendasi yg ditawarkan pada kajian ini yaitu melalui digitalisasi UMKM. 

UMKM Bangkit Saat Pandemi di Indonesia Bersama JNE
UMKM Bangkit Saat Pandemi di Indonesia

Kita boleh lihat sekiling, mulai dari UMKM Kuliner yang terus bertumbuh dan meluaskan pasar. Dulunya offline sekarang online bahkan sudah menerima pengiriman seluruh Indonesia. Semuanya bergerak cepat karena ingin survive dan mendapat cuan. UMKM Bangkit Saat Pandemi di Indonesia



Digitalisasi UMKM Jadi Lebih Cepat

Pandemi Covid-19 memang memberi tekanan yg akbar dalam sektor bisnis mikro, mini & menengah (UMKM). Tetapi pada sisi lain, adanya pandemi jua memberi keuntungan, satu diantaranya adalah meningkatnya kecepatan digitalisasi UMKM.

Berdasarkan survei Bank Indonesia mengungkapkan sebesar 87,5 % UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, lebih kurang 93,2 % pada antaranya terdampak negatif pada sisi penjualan. Pandemi menaruh tekanan pendapatan, laba, & arus kas sampai pemilik bisnis menentukan bertahan sembari melihat keadaan.

Perluasan Pasar UMKM Cilegon dan Kerjasama JNE
Digitalisasi Memperluas Pasar Hingga Seluruh Indonesia

Di sisi lain, pada survei yg sama, masih ada 12,5 % responden yg tak terkena pengaruh ekonomi berdasarkan pandemi, bahkan 27,6 % memperlihatkan peningkatan penjualan dengan menggunakan memanfaatkan platform digital.

Boleh dibilang, UMKM sebenarnya mempunyai daya tahan terhadap gejolak perekonomian. Tetapi Covid-19 sudah membawa pulang krisis perekonomian Indonesia menggunakan taraf kompleksitas yg lebih tinggi dibandingkan krisis 1997-1998.


UMKM Bangkit Saat Pandemi di Indonesia

Digitalisasi adalah suatu yg wajib dilakukan, mau tidak mau ini harus dilakukan. Lantaran pada masa restriksi ini para UMKM membutuhkan bantuan teknologi digital buat permanen menunjang aktivitas operasional.

Hasil survei menampakan, sebagian besar UMKM mengalami kesulitan baik berdasarkan segi keuangan juga non-keuangan. Penurunan taraf pemesanan, sulitnya distribusi, & sulitnya memperoleh bahan standar menyebabkan UMKM yg terdampak kesulitan buat membayar kewajiban utang permanen & sebagian sampai menurunkan jumlah pekerja.

Asal tahu saja saat pandemi, digitalisasi ini mungkin butuh ketika kurang lebih 10 tahun lagi, baru kita sanggup catch up mencoba menyamai negara-negara lain yg telah lebih dulu melakukan digitalisasi. Namun pandemi membuat UMKM belajar lebih cepat dan menyesuaikan diri dengan keadaan.


Perluasan Pasar UMKM di Cilegon dan Kerjasama Jasa Pengiriman

Pandemi telah mengubah lebih dari 17,5 juta UMKM di Indonesia menjadi saluran digital, menggunakan berbagai  media sosial sebagai alat pemasaran. Tak terkecuali para penggiat UMKM Cilegon dan berusaha menciptakan terobosan-terobosan baru melalui kolaborasi. Tidak hanya terkait UMKM, kerjasama yang dilakukan UMKM Cilegon juga terkait dengan sektor transportasi.

 
JNE menggelar JNE Goll..Aborasi Bisnis online dalam rangka mendukung para UMKM
Talkshow JNE Goll..Aborasi Bisnis online

Dukungan JNE terhadap UMKM adalah kegiatan “JNE menggelar JNE Goll..Aborasi Bisnis online dalam rangka mendukung para UMKM, semoga dengan adanya  acara JNE Goll..Aborasi online ini bisa menjadi inspirasi untuk para UMKM  dan  kita semua.”, buka Herry Herbowo selaku Branch Manager JNE Cilegon pada JNE Goll..Aborasi Bisnis Online, telah diadakan Rabu, 18 Mei lalu.

JNE memperkenalkan dua pelaku UMKM pada acara tersebut yaitu Farah Kartika Sari selaku pemilik IKM Permata (sandal hotel Cilegon) dan Linda Yuli Yani selaku pemilik ELYECRAFT. JNE Cilegon memberikan Dukungan UMKM untuk Terus berkembang, JNE Cilegon memperkenalkan beberapa program kepada UMKM dan masyarakat sekitar. 

Talkshow JNE Goll..Aborasi Bisnis online
Talkshow JNE Goll..Aborasi Bisnis online

“JNE adalah perusahaan yang didirikan oleh anak bangsa, mengusung tagline Connecting Happiness, kita tidak hanya mengantar saja tapi juga memberikan kesempatan kolaborasi bagi UMKM setempat”.


JNE Goll..Aborasi Bisnis online

JNE Goll..Aborasi Bisnis online menghadirkan dua pelaku UMKM pada gelaran ini, salah satunya Farah Kartika Sari selaku Owner IKM Permata (sandal hotel Cilegon). Ia bercerita bahwa perusahaan yang dirintisnya Tak luput dari berbagai kesulitan, termasuk angka penjualan beberapa produknya sempat turun drastis.

“Adanya pandemi ini menghambat produksi kita, sehingga adanya COVID-19 membuat kita menjadi lebih putar otak bagaimana supaya UMKM kita tetap berjalan. Melalui sosial media, e-commerce, lalu ekspedisi seperti JNE, kami sebagai UMKM manfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, kita juga berkolaborsasi di sana, usaha kita yang di masa pandemi krisis menjadi stabil lagi.” pandemi ini tak membuat pihaknya patah semangat, berbagai strategi terus ditekuni Kartika.

Sebagai orang yang berdedikasi di industri perhotelan, ia melihat pentingnya bisa membangun hubungan baik dengan tamu. “Kami percaya bahwa loyalitas pelanggan itu penting, kami selalu mendapatkan keluhan dan kemudian kami mencatat dan berusaha menjadi lebih baik. Kami juga sering memberikan penghargaan kepada pelanggan kami dengan memberikan kartu ucapan. Pembeli yang merasa dihargai dan terus mengulangi pesanan mereka.

Hiasan manik manik atasan wanita
Atasan manik manik khas Wanita Dayak sekarang mudah didapatkan secara online

Seiring dengan Kartika, hadir pula Linda Yuli Yani  selaku Owner ELYECRAFT yang setuju bahwa media sosial memainkan peran penting dalam keberhasilan UMKM.  “Hampir semua bisnis  mikro dan makro terkena dampak  pandemi, di masa lalu kami bisa mendapatkan pesanan 40-80 bungkus. Selama masa pandemi, produk kami hanya terjual 4 bungkus”

Menjawab persoalan tersebut, Linda menyatakan “Waktu itu masyarakat heboh mencari masker dan kita mencoba membuat konektor masker untuk wanita yang memakai hijab. Kita jual di marketplace, Instagram dan Facebook sehingga omzet-pun meledak.”

Topi Burung Enggang khas Dayak
Dulu harus ke Kalimantan dulu untuk mendapatkan topi ini, sekarang bisa dibeli onnline

Selain itu, Linda juga memberikan tips dan trik bagi UMKM untuk sukses dalam usahanya, “Jangan malas untuk membuat konten, kita harus berbeda dan tentu saja unik. Last but not least, tidak melihat pesaing sebagai musuh, melainkan sebagai kekuatan pendorong untukmaju, motivasi dan bahkan bermitra dan teman kolaborasi.



JNE dan Kegiatan Lainnya

JNE Cilegon juga sering melakukan program CSR. mulai dari pembangunan rumah, wakaf Al Quran, memberikan bantuan saat ada bencana, bahkan yayasan asrama.

JNE Cilegon juga terus berupaya untuk mampu meningkatkan penjualan para UMKM. “Ada kegiatan yang akan kita lakukan setelah Goll..Aborasi, yaitu trading house, digital marketing, serta lainnya, yang akan berkolaborasi dengan para seller. Tentu kita selalu berinovasi dan melihat potensi yang ada.” ungkap Herry Herbowo selaku Branch Manager JNE Cilegon.

JNE Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon merupakan kota ke-sembilan dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll…Aborasi Bisnis Online yang pada tahun 2022 akan dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia. Setelah Kota Cilegon, gelaran roadshow ini juga sudah hadir di Kota Pasuruan pada 19 Mei 2022.

Kalau ada "JNE Goll..Aborasi Bisnis Online" di kota kalian, jangan lupa untuk ikutan ya!



Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.