Menulis Untuk Mengingat, Agar Tidak Dilupakan

Tukang Jalan Jajan menulis untuk mengingat membantu orang lain dan satu lagi, menulis membuat Dodon Jerry tidak dilupakan. Warung Blogger
Saya termasuk orang yang suka lupa. Ingatan jangka panjang saya lumayan lemah ditambah dengan disleksia yang pernah saya alami dulu. Beberapa orang memandang saya dengan aneh karena selalu menulis di buku catatan harian, "Kamu seperti perempuan, kerjaannya cuman curhat!". Hanya bisa membalas dengan senyuman. Alasannya sederhana, karena menulis bagi saya untuk mengingat!

Kemana mana selalu ada buku catatan kecil dan pulpen yang terselip. Takut lupa ada sesuatu yang terlewat. Biasanya setiap malam selalu membaca ulang. Baru kemudian dipisahkan menurut keutamaannya. Ada yang dimasukkan kedalam jadwal kegiatan harian untuk esok hari. Ada yang dipindahkan ke buku catatan sampai memindahkan nama dan nomor telepon kedalam buku alamat.

Menulis Untuk Mengingat, Agar Tidak Dilupakan
Menulis Untuk Mengingat, Agar Tidak Dilupakan

Ada keuntungannya juga kebiasaan menulis saya. Hingga saat ini, catatan saya yang paling lengkap, mulai dari sekolah hingga kerja. Catatan lengkap ini sudah mendatangkan cuan sejak bersekolah terutama saat mendekati ujian. Semua harapan bertumpu dan saya bisa mendapatkan keuntungan. Tahu kan maksudnya? Dengan menulis, saya tetap diingat


Menulis, Sebuah Proses Panjang Belajar

Ada keheranan, saat ada yang mengatakan dia tidak suka menulis. Mengapa bisa? padahal itu adalah kemampuan dasar. Masih ingat dengan syarat masuk TK dan SD yang pernah didebatkan? Calistung (Baca Tulis Hitung) jadi syarat mutlak anak untuk mendapat ilmu disekolah formal.

Kita sudah dipaksa untuk bisa menulis sejak dini, minimal nama sendiri. Mau tidak mau, harus suka dan bisa. Menulis jadi sebuah keterampilan berbahasa dimana kita yang menjadi gurunya. Iya dong! Minimal tulisan yang kita buat harus bisa dimengerti oleh diri sendiri. 

Konon kabarnya, salah satu penyebab mengapa orang tidak suka dan menghindar dari menulis karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa, mengapa, dan bagaimana menulis itu. Nah, bagi saya menulis itu untuk mengingat apa yang sudah dikerjakan diri dan disampaikan orang lain, menulis apa yang didengar, dilihat dan dirasakan tahap demi tahap. 

Tulis Semua Prosesnya, Jangan Ragu

Tulis semuanya tanpa harus memikirkan susunannya karena kejadian yang terjadi melalui sebuah proses berurutan dan tidak mungkin meloncat dari satu waktu ke waktu lainnya. Memang menulis butuh proses dan panjang. Jangan terlalu dipikirkan mengenai teori, tulis saja yang kamu alami dan ingin di tulis.

Dulu, terpikir kalau menulis cukup mempelajari ilmu bahasa. Kosakata dan tata bahasa jadi hal wajib dan makanan sehari hari biar enak dibaca dan mudah dipahami. Makin kesini, ternyata banyak ilmu lagi yang bisa dipelajari untuk melengkapi.

Memulai mempelajari algoritma google menjadi salah satu pelajaran baru yang didapatkan, walaupun penerapan SEO tidak terlalu diutamakan. Kembali ke tujuan awal, saya hanya ingin membantu orang lain.

Selain itu, banyak pengetahuan baru yang dipelajari, mulai dari ilmu fotografi, videografi, kuliner, traveling, sosial media dan banyak ilmu baru lainnya . Menulis membuat saya mendalami suatu hal yang tidak diketahui, artinya akan ada pelajaran baru. Ini menyenangkan!


Menulis, Untuk Menolong Orang Lain

Awalnya memang menulis bagi saya adalah merekam ulang tentang apa yang sudah dilakukan. Mulai dari catatan perjalanan, catatan kerjaan, catatan keuangan, catatan kontak sampai catatan perkara hidup sehari hari. Semua saya rangkum dalam sebuah tulisan. Kebiasaan menulis secara lengkap dan runut sejak sekolah membuat banyak orang suka bertanya tentang banyak hal. "Kamu kan ensiklopidia hidup, semua ada dicatatanmu"

Saya harus bangga atau terbebani

Mencari catatan yang begitu banyak sungguh merepotkan apalagi jika hal tersebut sudah lama dilakukan. Saya punya ide untuk memudahkan pencarian dengan cara memindahkan tulisan dari buku ke komputer. Ini sangat memudahkan untuk mencari semua tulisan yang sudah dibuat.

Tinggal klik klik klik kaca pembesar..... voilaaaa.....Saya bisa membantu semua orang disekitar lingkaran kehidupan. Berbagai hal baik dan membuat orang lain senang memberikan energi positif. Hidup jadi bermanfaat dan saya jadi orang paling di cari, bangga dong!

Saat itu 2005, dunia blogger adalah hal baru bagi saya. Kembali terpikir untuk memindahkan semua tulisan di buku catatan ke blog pribadi. Alasannya sederhana, ingin membantu lebih banyak orang lagi. Harapannya, catatan yang saya buat bisa menolong orang yang jauh dari lingkaran pertemanan.Tidak perlu harus kenal, bisa memberikan informasi penting bagi orang lain adalah kebahagiaan tersendiri. 

Dari awal dibuat sampai sekarang, blog ini sudah diberi nama Tukang Jalan Jajan. Tidak pernah berubah dari semula dibuat. Dulunya dimulai dengan memilah beberapa informasi, baru kemudian memasukkan beberapa tulisan tentang perjalanan kuliner, awalnya iseng namun lama kelamaan jadi rutin. 

Saat para blogger meributkan masalah fokus tulisan di blog, saya sudah mengerjakannya sejak dulu kala.

Menulis Untuk Mengingat, Agar Tidak Dilupakan
Selalu dibilang Borju, Padahal liburan Gratisan

Ada kepuasaan tersendiri, saat bisa membantu penjual dan pembeli untuk saling bertemu lewat tulisan di blog. Jika ramai karena makanannya sesuai selera, pastilah Tukang Jalan Jajan jadi bahagia. Sama seperti catatan kuliner, catatan perjalanan juga saya tulis disini, mulai dari jadwal perjalanan, keuangan, lokasi yang dituju, cara menuju kesana, hal yang harus diperhatikan sampai titik wajib kunjung, semuanya tak luput dari pantauan. 

Ada untungnya juga rajin menulis pengeluaran sampai menyimpan tiket apapun. Sangat berguna untuk melengkapi informasi dalam tulisan


Menulis, Mengenal Teman dan Relasi Baru

Blogger ternyata memiliki banyak perkumpulan, dari sini saya berkenalan dengan orang orang baru yang punya minat sama dan ingin berkembang. Salah satu perkumpulan blogger yang masih nyaman untuk berada didalamnya adalah Komunitas Warung Blogger. Ada banyak teman blogger yang bertemu hanya lewat tulisan namun akhirnya berujung dengan tatap muka dan bercengkrama. 

Sekarang mau kemana mana jadi lebih mudah. Ada saja teman di daerah tertentu yang mengajak kopi darat. Petualangan lebih mudah karena sudah ada penunjuk jalan. "Hayooooo temen temen blogger, meet up yuk".

Menulis Untuk Mengingat, Agar Tidak Dilupakan
4 Teman, 4 Paspor, Bersahabat hingga sekarang

Selain itu, ada beberapa biro iklan yang menghubungi saya setelah menemukan kontak di blog. Kepentingannya bermacam macam, ada yang bertanya tarif iklan, endorsement, sampai barter produk kerap didapatkan. Ada juga beberapa marketing manager dari biro iklan yang menjadi teman baik, walaupun sudah berpindah kerja tapi tetap mencari Tukang Jalan Jajan. 

Jika di tanya, paling senang dihubungi siapa? Sudah pasti badan pariwisata luar negeri atau panitia penyelenggara festival. Artinya, dalam waktu dekar, saya akan liburan gratis, horeeee!



Menulis, Pencapaian Hidup

Dari menulis saya menyusun cita cita, menyiapkan target mulai dari rutin mengisi konten dengan cara rajin berburu kuliner dan traveling semampunya. Menyusun target menulis untuk koran dan majalah hingga akhirnya menulis buku "The Best Of India". Semuanya berasal dari blog. 

Menulis Untuk Mengingat, Agar Tidak Dilupakan
Buku The Best Of India juga bermula dari blog

Boleh dibilang, semua resolusi menulis saya, dimulai dari Blog. Label food and travel blogger juga saya dapat dari tukangjalanjajan.com ini. Dari sini juga personal branding mulai terbentuk. Semuanya berjalan secara alami dan bertahap karena dipelajari secara otododidak.

Cuan juga mengalir dari blog, lumayan buat bekal traveling gratisan atau sekedar jajan enak. Tak lupa membayar domain tahunan. Tak melulu uang, teman baru dan relasi adalah cuan spesial.

Sampai saat ini, belum terpikir untuk berambisi lebih tinggi selain menulis untuk membantu orang lain dan satu lagi, seperti judul tulisan ini, menulis membuat saya tidak dilupakan

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, sementara manusia mati meninggalkan nama. Berhubung saya bloger, maka saya juga meninggalkan tulisan.

Tidak ada alasan berhenti menulis blog kan?

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.