Warung Bu Neti, Murah, Enak, Banyak!

Warung Neti ini berada di Jalan Prof M Yamin, Kota Baru, Pontianak Selatan dekat dengan Masjid Darissalam. Ada indomie goreng tetelan, nasi kuning enak, soto ayam gurih, dan pecel Madura
Sarapan sangat bearti jika makanannya enak, porsinya banyak dan harganya murah. Apakah masih ada zaman sekarang? Ada tapi tak banyak dan biasanya ‘nyempil’ tak terlihat, hanya antrian ramai yang mengular. Jangan pernah remehkan makanan pinggir jalan, terkadang rasanya diluar ekspektasi. Saat Tukang Jalan Jajan diajak teman makan, Fendy untuk mencicipi makanan pinggir jalan, Warung Bu Neti, sungguh saya tak menyangka kalau makanannya benar-benar enak. Bahkan bolehlah saya masukkan kategory DIE DIE MUST TRY.
 
Warung Bu Neti, Murah, Enak, Banyak!
Warung Bu Neti, Murah, Enak, Banyak!
Di Warung makan Nety, hamper semua makanan sederhana ala sarapan disajikan. Mulai dari Nasi, Mie, Pecel, Soto dan beberapa makanan lain yang menggoda selera. Rasanya saying jika tidak diselesaikan segera. Aneka makanan ini dihargai dari 10K-15K dengan porsi besar mengenyangkan. Bahkan, jika kurang puas, bisa juga meminta porsi jumbo. Pantesan ramai, rupanya hamper semua permintaan bisa dikabulkan.

Mie Goreng Neti

Awalnya saya diajak untuk menikmati mie instan goreng. Tukang jalan jajan bukan pemuja mie instant namun tetap memegang teguh prinsip jika mie instant lebih enak jika dibuatkan orang lain. Lalu apa bedanya mie goreng neti dengan yang lainnya. Masing masing pedagang punya “senjata rahasia” agar mie instantnya menjadi sedap. Yang pasti, Siapa orang yang tidak jatuh cinta dengan kenikmatan yang diberikan oleh semangkuk mi instan? Apalagi kalau ditambah telur, duh rasanya makin maknyus!
 
Mie instant goreng ala Warung Neti
Mie instant goreng ala Warung Neti
Neti menyajikan mie instant gorengnya dengan porongan tetelan, telur, tahu dan potongan sawi ditambah dengan taburan bawang goreng dan seledri yang melimpah dengan aroma khas yang lezat. Campurannya banyak dan tidak pelit, poin plus yang membuat tukang jalan jajan tak kuat menunggu lama untuk tidak mencicipinya.
 
Mie instant goreng ala Warung Neti
Mie instant goreng ala Warung Neti
Seperti biasa, mie goreng instant sebenarnya tidak benar benar digoreng. DImasak dengan air kemudian ditiriskan baru diberi bumbu dan topping tambahan. Warung Neti menggunakan bumbu putih (bumbu dasar (bawang merah, bawang putih, kemiri) untuk bahan tumisan yang dimasukkan kedalam kuah kaldu, baru kemudian dimasukkan mie instant, potongan tetelan, tahu goreng, baru kemudian telur dimasukkan dan diorak arik untuk mengikat kaldu dan bumbu. Lalu masukkan sayuran, masak sebentar saja. Warung neti tidak memasak mie hingga benar benar matang, sehingga mie masih sedikit keras. Ada sensasi “liat” saat dikunyah. Namun tambahan tetelan dan potongan tahunya membuat rasanya dan tekstur semakin kaya. Coba saja bayangkan kuah kaldu daging sapi dengan taburan bawang goreng dan seledri lalu dikat dengan telur! Ini cocok dimakan dalam keadaan apapun!

Nasi Kuning Neti

Tukang jalan jajan sering menemukan nasi kuning yang cantik warnanya namun tak seindah rasanya. Tapi yang ini boleh jadi jujugan nasi kuning di sekitaran Prof M Yamin Kotabaru Pontianak. Nasinya pulen, aroma wangi rempah seperti kunyit, daun salam dan serai menyeruak begitu disajikan, nasinya juga pulen. Toppingnya sederhana, kacang tanah goreng, teri goreng dan kering tempe dengan sebutir telur rebus dan sambal tumis plus potongan timun segar. Tak lupa semangkuk kerupuk turut menemani. Sayangnya tak banyak lauk tambahan yang bisa menumpuk dipiring.


Nasi Kuning ala Warung Neti
Nasi Kuning ala Warung Neti
Selain fokus rasa ke nasi, sambal tumisnya juga tak bisa dipandang sebelah mata, rasanya cenderung manis dan pedas seperti sambal untuk nasi lemak. Karakter pedasnya juga unik, seperti mesin diesel, makin lama makin pedas, jadi kita tak berhenti menyuapkan nasi. Jadi sebelum makan, gaulkan saja semua sambal dengan kacang tanah goreng, teri goreng dan kering tempe agar mendapat rasa yang lebih kaya.

Nasi kuning adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih. Nasi kuning adalah salah satu variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasa disajikan dengan bermacam lauk-pauk khas Indonesia.

Nasi Kuning ala Warung Neti
Nasi Kuning ala Warung Neti
Dalam tradisi Di Indonesia warna nasi kuning melambangkan gunung emas yang bermakna kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu nasi kuning sering disajikan pada peristiwa syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira seperti kelahiran, pernikahan dan tunangan. Dalam tradisi Bali, warna kuning adalah salah satu dari empat warna keramat yang ada, disamping putih, merah dan hitam. Nasi kuning oleh karena itu sering dijadikan sajian pada upacara kuningan.
 
Menu di Warung makan Neti
Menu di Warung makan Neti
Nasi kuning Neti memang pas untuk sarapan, selain rasanya yang mantap, porsinya juga tak bisa diremehkan. Pantas saja, jika pagi banyak ibu ibu dan pekerja yang memilih untuk membekali anaknya dengan sarapan nasi kuning disini.

Pecel Ulek ala Warung Neti

Salad asli Indonesia ini memang sudah tak bisa dipungkiri lagi kenikmatannya, menyebar rata di Seluruh Indonesia dengan berbagai macam nama dan varian. Olahan bumbu kacangnya juga ditambah aneka bumbu khas masing-masing daerah. Pecal atau pecel makanan yang dikombinasikan dengan bumbu sambal kacang sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran. Makanan ini populer terutama di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Pontianak, makanan ini banyak dijual oleh Bibik Madura dan biasanya hamper ada diberbagai sudut jalan


Pecel ala Warung Neti
Pecel ala Warung Neti

Pecel sendiri mengandung makna sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk. Walapun mungkin ini asli Indonesia tapi menu makanan ini juga dapat ditemukan di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Suriname dengan cita rasa yang sedikit berbeda dari pecel di Indonesia karena perbedaan jenis kacang yang digunakan. Jadi jangan kaget kalau bertandang ke negara ini dan kamu bisa menemukannya dalam hidangan mereka.

Pecel diwarung neti tak menggunakan banyak ragam bumbu. Kacang goreng di tumbuk lalu dicampurkan bwang putih, vabe, dan sedikit kencur lalu diberi garam dan gula merah. Setelah dirasa cukup halus baru diberi air sedikit demi sedikit. Kekentalan bumbu kacang di warung Neti ini cukup membuat semua sayuran berbalut rapi dengan bumbu kacang. Aroma bawang putih cukup nyata menyeruak. Potongan lontong, rebusan daun ubi, kacang Panjang dan kecambah serta mie kuning memenuhi piring makan. Tak lupa potongan tahu, telur rebus dan hamparan bawang goreng serta kerupuk melengkapi sajian ini.

Pecel ala Warung Neti
Pecel ala Warung Neti
Rasa kacang goreng yang gurih dengan aneka sayur berserat memang pas dengan lontong yang padat dan membal. Porsinya lumayan banyak, jika sudah memakan nasi kuning, maka ada baiknya berbagi dengan teman karena susah menghabiskan satu porsinya.

Soto Lamogan di Warung Neti

Sebagai salah satu orang yang jarang bisa makan tanpa kuah, menu soto adalah pilihan yang jarang dilewatkan. Hampir semua jenis soto saya suka. Banyak yang bilang kekuatan soto ada pada jenis protein yang digunakan. Justru menurut saya, salah satu elemen penting yang harus sempurna adalah kuahnya, sama seperti bakso, kaldu adalah elemen yang menentukan kenikmatan seruputan pertama kali. Jika gagal di aroma dan seruputan pertama, maka kenikmatan soto akan berkurang.
 
Soto Ayam ala Warung Neti
Soto Ayam ala Warung Neti
Soto diwarung Neti ini terasa bergaya lamongan, rasa bawang putih yang kuat dan gurih kemungkinan berasal dari koyah (poya) yang sudah dicampurkan kedalam kuah soto. Aroma daun jeruk dapat tercium pada saat pertama kali soto dihantarkan diatas meja Proses pembuatan Soto Lamongan ini hampir sama dengan soto pada umumnya. Namun daging ayam yang digunakan adalah daging ayam kampung pilihan, sehingga menghasilkan rasa ayam yang gurih dan empuk. Untuk kuah dari Soto Lamongan ini dibuat dari bumbu khusus dengan aneka rempah yang membuat rasa kuahnya sangat kuat.

Soto ayam neti ini menawarkan lontong atau nasi untuk menjadi sumber karbohidratnya. Kalua saya pribadi, lebih suka semuanya tercampur satu didalam mangkok, Sotonya sendiri menggunakan suun, lalu diberi tauge, cacahan kol dan diberi suwiran ayam, barulah diberi potongan telur, keripik kentang, taburan seledri dan bawang goreng.

Soto Ayam ala Warung Neti
Soto Ayam ala Warung Neti
Saya membayangkan kenikmatan lebih lagi akan terjadi seandainya diberi potongan hati ample ayam dan kulit ayam goreng duuuhhh sedap. Kaldu yang harum menggoda ditambah aroma bawang goreng dan seledri didalam kuah akan semakin nikmat bila diberi sambal dan kucuran jeruk nipis. Bagi penggemar kecap, boleh juga menambahkan tapi jangan lupa rasakan dulu citarasa asli kuahnya. Soto ini tak mengecewakan namun tak pula melampaui ekspektasi saya. Cukup untuk memberi rasa “basah” saat menikmati nasi kuningnya.

Warung Neti, Murah, Enak, Banyak

Boleh dibilang, ini adalah salah tiga keunggulan tempat ini. Untuk ukuran perkotaan, makanan disini sudah memenuhi unsur paling di cari manusia kebanyakan. Pilihan makanan yang banyak membuat semua orang bisa datang. Apalagi di warung ini kita bisa memesan porsi jumbo jika tak kenyang. Beberapa teman tukang jalan jajan menyampaikan, dibungkus porsinya akan jauh lebih banyak. Jika meminta jumbo maka porsi tersebut bisa dimakan untuk 3 orang. Awmazinggg!
 
Menu di Warung makan Neti
Menu di Warung makan Neti
Warung Neti ini berada di Jalan Prof M Yamin, Kota Baru, Pontianak Selatan dekat dengan Masjid Darissalam. Warungnya memang kecil dan sempit, jadi siap siap untuk antri dan berjubel jubel, apalagi pagi hari sata ibu ibu mengantar sekolah dan anak anak butuh bekal, ditambah pekerja kantoran yang ingin sarapan murah meriah 10K-15K. Sebenarnya masih banyak menu lain yang sepatutnya dicoba. Selamat makan dan Salam Yumcez!


Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.