Berburu Kuliner Malam di Terminal Mempawah

Sayapun memutuskan untuk menggunakan kendaraan roda dua agar bisa beraktifitas lebih mudah di Singkawang. Ngomong-ngomong, saya tidak berbicara tentang Singkawang, namun kota lainnya, Mempawah.


Perjalanan ke Singkawang cukup melelahkan. Saya sudah 3 kali menggunakan kendaraan roda dua untuk sampai kesana. Lumayan berat untuk badan yang sedang tak prima. Pergi demam dan pulang ditambah batuk dan Flu. Teman perjalanan saya kali ini Pipit @PacarKecilku. Sudah berencana jauh jauh hari mau melihat tatung. Saya sendiri tidak punya rencana untuk datang melihat, namun begitu mendapat pesan WA jadilah saya memikirkan rencana untuk berpetualang menuju Singkawang. Dari pengalaman beberapa waktu lalu, masalah utama adalah macet. Sayapun memutuskan untuk menggunakan kendaraan roda dua agar bisa beraktifitas lebih mudah di Singkawang. Ngomong-ngomong, saya tidak berbicara tentang Singkawang, namun kota lainnya, Mempawah.
Berburu Kuliner Malam di Terminal Mempawah
Berburu Kuliner Malam di Terminal Mempawah
Kota ini sekarang sudah bertransformasi jauh lebih keren, kalau dulu hanya sebagai kota persinggahan sebelum menuju ke kota lain. Padahal keraton Mempawah menjadi cikal bakal keraton Pontianak. Tempat wisatanya pun sudah ada, Mangrove Park dan taman kota sudah cukup banyak. Begitu pula dengan wisata budayanya yang semakin dikenal seperti robo-robo yang dipenuhi penjual lelong (pakaian second impor) dan budaya seprahannya. Robo-robo sendiri digelar untuk menolak bala, juga untuk mengenang hari wafatnya Opu Daeng Menambun Untuk memeriahkan ritual Robo-robo, masyarakat setempat menggelar hiburan tradisional seperti jepintundang atau pantun berdendang, dan lomba perahu bidar serta menampilkan berbagai macam adat dan budaya Melayu Mempawah. 
Sore di Mempawah
Sore di Mempawah
Bagi warga di Kalimantan Barat, bisanya memperingati Robo-robo dengan makan bersama keluarga di halaman rumah terutama daerah-daerah yang masih memiliki terikatan dengan Opu Daeng Manambon atau Kerajaan Mempawah dengan nama seprahan. Seprahan mempunyai makna duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Sebagai tata cara makan adat Melayu ini patut dilestarikan. Oh ya, ngomongin soal kuliner, di Mempawah sudah ada pasar kuliner dimalam hari, siangnya tidak akan ditemukan karena tempat ini adalah terminal Bus dan angkutan kota. Saya senang sekali mampir kesini karena ada dua sayap kiri dan kanan dipenuhi dengan penjual makanan. dibagian luar juga banyak gerobak cemilan. Full of happiness.
Bakmie/Mie Ayam Hijau Serang Taqwa mempawah
Bakmie/Mie Ayam Hijau Serang Taqwa mempawah
Parkiran kendaraan super luas, memanfaatkan bagian tengah terminal. Setiap kesini saya selalu berjalan dari ujung ke ujung untuk mencari makanan yang saya inginkan. semuanya beragam dan hampir semua jajanan dan makanan ada disini. Salah satu tempat yang sering saya tongkrongi adalah Warung Serang Taqwa. Jualannya komplit, dari bakso berbagai rupa hingga sate, mie ayam bahkan mie dan nasi goreng juga ada. Luar biasa, satu tempat berjuta rasa.

Tempat yang paling sering saya pesan disini adalah bakso beranak, ukuran baksonya besar pas satu mangkok ditambah kuah sedikit dan diberi taburan bawang goreng dan seledri. Didalam Bakso raksasa ini terdapat anak-anak bakso, telur puyuh, tahu goreng dan potongan cabe. Makanya bakso ini disebut bakso beranak karena didalamnya terdapat banyak anak anak bakso dan tambahan lainnya. Ukurannya yang jumbo tentu membuat kita kenyang, puas dan bahagia. Tekstur bakso yang kenyal dan membal serta ditambah telur puyuh membuatnya jadi special. tahunyapun lembut dan pas jika dinikmati dengan seruputan kuah. dibanderol 25K untuk ukuran sebesar ini. Pas banget.
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Saya juga menikmati mie ayam dengan warna hijau alami dari sawi. selain menambah nilai gizi dan serat, tentu juga mempercantik tambilan. Porsinya besar dan mengenyangkan, ayam kecapnya huga pas, gurih dengan sentuhan manis yang pas apalagi dengan rasa lada yang menyempurnakan rasa. Tambahan pangsit goreng juga menambah sensasi kunyah. kriuk kriuk sembari seruput kuah mie ayam. Asik bener. Tak lupa saya memesan sepiring sate ayam dengan saus kacang minus lontong. Sedapnya makanan ini membuat mood kembali bangkit sebelum kembali ke Pontianak. 
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Sepertinya buat kamu yang bertandang ke Mempawah setelah matahari tenggelam harus mengeksplorasi makanan di terminal Mempawah ini. Pilihannya banyak dan sesuai dengan kantong. Porsinya juga besar dan puas! 8 dari 10 untuk tempat ini. Peerintahnya serius mengembangkan usaha kuliner UMKM nya, tinggal pengunjung dan pedagang menjaga kebersihan, pasti lokasi kuliner malam di Mempawah ini semakin ramai! Selamat makan dan salam yumcez!

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.