Baby Taj, Keindahan di Pinggir Sungai Yamuna
Nama bangunan ini aslinya Itimad-Ud-Daulah Tomb, namun lebih dikenal dengan nama Baby Taj. Pemberian gelar tersebut lebih dikarenakan bangunan ini mirip sekali dengan bangunan Taj Mahal, terutama dari struktur dan arsitekturnya
Hari semakin sore, waktu untuk menikmati Agra semakin sempit. Saya masih bisa menikmati satu arsitektur indah lagi. Pengemudi rickshaw mengantarkan langsung
menuju gerbangnya. Dari depan saya sudah melihat bangunan yang
indah. Penasaran untuk masuk membuat saya harus mengeluarkan kembali 100 rupee untuk masuk ke dalam. Dialah Baby Taj, sebuah keindahan dipinggir Sungai Yamuna
Nama bangunan ini aslinya Itimad-Ud-Daulah
Tomb, namun lebih dikenal dengan nama Baby Taj.
Pemberian gelar tersebut lebih dikarenakan bangunan ini mirip sekali dengan bangunan Taj Mahal, terutama dari struktur dan arsitekturnya. Baby Taj merupakan makam seorang tokoh yang mempunyai relasi dengan Kekaisaran Mughal,
sekaligus tokoh yang banyak memberikan kontribusinya pada pemerintahan Kekaisaran Mughal. Dia adalah Itimad Ud Daulah.
Baby Taj atau yang bernama asli Itimad Ud Daulah Tomb |
Mengintip dari salah satu pintu di Baby Taj |
Saya langsung menuju loket. Tidak ada antrian berarti, hanya beberapa pengunjung lokal yang hanya membayar 20 rupee
sedangkan untuk turis asing dikenakan 100 rupee. Tidak ada penjagaan yang ketat,
hanya ada dua petugas yang mengecek tiket masuk. Sementara di dalam ada petugas yang mewajibkan kita untuk melepas sepatu dan sendal. Biasanya saat dating mereka akan tersenyum manis dan mempersilahkan kita untuk melepas alas kaki dan merapikannya lalu pada saat pulang petugas ini akan memaksa untuk meminta bayaran sebesar 20 rupee.
Mengintip dari salah satu pintu di Baby Taj |
Arsitektur bangunan ini menjadi awal peralihan ciri bangunan Mughal yang
selama ini didominasi pemakaian red stone sand menjadi marmer putih berhias ‘inlay’
pietradura. Hampir mirip dengan bangunan Mughal lainnya, Itimad-Ud-Daulah juga memasang teguh filosofis simetris. Tapi jika dilihat dengan seksama ada yang tidak simetris yaitu penempatan batu sarkofagus dari Ibunda Nur Jahan yang dimakamkan setelah ayahnya. Sepertinya hal ini juga berlaku sama seperti di Taj Mahal saat Shah Jahan juga dimakamkan di sebelah Mumtaz Mahal. Bangunan ini sendiri merupakan cikal bakal dari mahakarya Mughal berupa bangunan Taj Mahal yang megah itu.
Me and Alva di Baby Taj, Agra, India |
Sungai Yamuna dilihat dari Baby Taj, Agra, India |
Bagian dalam dipenuhi dengan kebun bergaya Persia
disekelilingnya. Desain tanamannya geometris bersilang-silang dan tersekat oleh aliran air kolam dan jalan setapak. Saya menemukan hal ini hampir di semua bangunan dan taman kekaisaran Mughal.
Bangunan utamanya berupa bangunan makam, tidak terlalu besar, hanya 23 meter persegi dan ditutup marmer putih Rajastan. Batu-batu juga menghiasi keramik dibagian dalam Baby Taj.
Ada batu lapiz, lazuli, Onyx,
Topaz, Jasper dan Cornelia. Batu ini juga digunakan untuk Taj Mahal.
Desain khas bagian dinding di Baby Taj, Agra, India |
Bangunan ini juga memiliki 4 buah menara yang menjulang tinggi di ke empat sisinya. Bentuknya heksagonal dengan bagian atas yang membulat setinggi 13 meter.
Selain itu ukiran di bagian tembok terdapat ukiran bintang, vas dan juga bunga serta deretan pohon cemara. Setelah melihat beberapa makam, saya juga mengintip bangunan
lain dari lubang tembok berbentuk bunga segienam. Pendar cahaya yang masuk juga indah sekali. Setelah puas melihat sekeliling saya memutuskan untuk keluar. Di beberapa sudut terdapat burung merpati yang bertengger dan terkadang mengejutkan pengunjung.
Sungai Yamuna dilihat dari Baby Taj, Agra, India |
Saya berjalan keluar melewati jalan setapak berlapis marmer menuju balkon yang berwarna merah dan berhias gambar botol anggur warna-warni
di tembok eksteriornya. Balkonnya sendiri langsung bersebelahan dengan sungai Yamuna yang
berwarna hijau dan biru bermandikan sinar matahari. Saat saya datang, terlihat banyak aktifitas mencuci dan mandi di sungai yang
terlihat kering. Di bagian bawah balkon terdapat banyak anak-anak yang
berteriak-teriak meminta lemparan uang logam dari pengunjung. Menjelang matahari tenggelam kamipun beringsut meninggalkan tempat ini untuk kembali menuju ke Agra Fort Station. Perjalanan panjang menuju Varanasi sudah menunggu untuk dijelajahi.
Baby Taj, Agra, India |
Saya benar-benar puas mengunjungi Agra dengan segala keindahan arsitektur peninggalan Mughal di sana. Memang pantas New Delhi –
Jaipur – Agra menjadi segi tiga emas yang wajib dikunjungi. Mau tahu cerita lengkapnya? beli saja buku The Best Of India di toko buku Gramedia dan Toko Buku Online
37 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Apalagi walaupun murah, keindahan yg didapat luar biasa
kalo liat itu sungainya, jadi inget film India, hehehee
Anyway, blm kepikiran ke India sih, dan br ngeh kl ada baby Taj segala. Tp rasanya arsitekturnya oke bgt tuh :)
Kenapa harga tiket untuk turis lebih mahal ya?
Batuan marmer mungkin waktu itu jd standar ya. Pas kena matahari jd mengkilat. Btw, sungai kliatan kering tp ada yg nyuci juga? Woaa
Harus lepas sepatu agar terjaga ya kebersihannya, suka lihat kubah2nya.
Tapi gpp, jadi terbayar dengan keindahannya itu. Hahha
Aku suka bngt foto om dodon yg ketiga itu��
Hehhe...biasanya ada sahabat dari India juga yang mendampingi.
Rame juga yaa..
Orang India sangat menghargai sejarah dan peninggalannya.
Kereen!
Btw kok tiketnya jauh ya selisihnya 20 dan 100, tapi gpp sih ya, kapan lg toh mumpung di India ini :D
TFS ceritanya