Teh Poci ala Pontianak < Warteg pojokan Perum 4

Pernah dengar slogan “WASGITEL”? identik dengan teh poci lho….. sebelum saya mengajak satu tempat yang menyediakan minuman ini, mari kita kupas sedikit mengenai TEH POCI yang enak dan bikin kangen.

Teh Poci yaitu teh diseduh dalam poci (cerek kecil) dari tanah liat dan ditambah dengan gula batu dan diminum panas-panas, minuman ini sangat disukai oleh masyarakat Tegal, Slawi, Pemalang, Brebes dan sekitarnya.
Ada istilah teh poci "WASGITEL" singkatan dari wangi, panas, sepet, legi, lan (dan) kentel (kental), yang artinya teh panas, manis, wangi beraroma bunga melati dan berwarna hitam pekat/kental.

Teh Poci biasanya menggunakan teh (hijau) melati yang mengeluarkan aroma yang khas, dan biasa disajikan dipagi atau sore / malam hari dengan ditemani makanan kecil. Poci yang digunakan untuk menyeduh teh poci biasanya bagian dalam pocinya tidak pernah dicuci tetapi cukup dibuang sisa tehnya saja. Hal ini dipercaya masyarakat Tegal kerak sisa teh tadi akan menambah cita rasa dan aroma teh poci menjadi semakin enak.

Di luar daerah Tegal teh poci dapat dijumpai di warteg (Warung Tegal). Perangkat minum teh poci yang asli adalah poci (cerek kecil) dan cangkir dari tanah liat.
Sedih karena kangen dengan citarasa ini? yuk ikut saya sekarang… let’s go blogger



Saya siap untuk mencoba menikmati warung ini, cukup jauh perjalanannya karena harus menyeberang satu jembatan, jembatan Kapuas, masuk ke tanjung hulu dan melewati jalan panglima aim dan berjalan mendekati pintu masuk ke perum 4. Nah sebelum masuk ke jalan perum 4 itulah sebuah warung dihampir pojokan jalan dan memanfaatkan halaman rumah dan ditemani beberapa pohon. Lumayan asri dan pasti teduh kalau siang hari. Kebetulan saya datang pada saat setelah magrib. tata meja dan kursi biasa saja, cukup banyak tempat duduk dan lumayan luas buat dinikmati. Sayangnya ngga ada nama warung makan ini….. saya juga bingung mau menyebutnya apa. Tapi cukup gampang ditemui atau kalau masih bingung…. ajak saya aja hehehehehe..

Menu makanan disini bermacam-macam ada 3 gerobak makanan disini, ada grobak nasi goring dank we tiaw goring babat, gerobak bubur dan satu lagi gerobak utama yang menyediakan bermacam-macam makanan, mulai dari brongkos, sampai bermacam-macam sate, diantaranya yang membuat saya cukup tertarik adalah sate kuda dan penyajiannya “hot plate” ada hal lagi yang sangat membuat saya tertarik untuk mencoba, The Poci yang disajikan didalam tembikar…… sedapnya…. saya juga memesan kwe tiaw babat sedangkan teman saya memesan sate ayam plus lontong…. tak sabar rasanya ingin menoba teh poci ini… kangennnnnn!!!

Pesanan datang… !! Teh poci hangat datang dalam tembikar dengan gula batu didalamnya. aroma melati dan teh yang tajam membuat tidak sabar lagi. langsung deh saya tuang kegelas tembikar saya untuk menikmati kenikmatan rasa dan aroma, yang jelas rasa pahit bercampur manis gula batu dan berbalut aroma melati menimbulkan relaksasi yang luar biasa. Kangen saya langsung terobati 80%. walaupun belum se WASKITEL aslinya. tapi ini sudah membuat saya merasa nyaman. Makin kebawah makan makin terasa pahit dan manis yang kencang. rasanya saya sudah males untuk menikmati makan saya karena sudah sangat menikmati teh poci.


Oh ya saya juga memesan makanan lain, sedikit saya singgung deh. Kalau kwe tiawnya memang terasa jawa sekali ya… dengan campuran jeroan sapi yang membuat saya agak berhati-hati memakannya hehehehehe. sayangnya tidak ada rasa special, cuman yang membuat saya cukup menikmati adalah rasa manisnya tidak terlalu dalem. Biasanya rasa manis yang hebat malah membuat pahit makanan. Oh ya saya juga sempet merasakan sate ayam dan bumbunya…. hmmmm sepertinya kurang tambahan acar dan bawang merah segar. Bumbunya lumayan menggoda dan yang membuat nafsu makan bertambah adalah hot plate yang terus mengeluarkan aroma bakaran sate……… Aroma memang bisa memancing nafsu makan….

Wah…. saya tetap kangen untuk menikmati teh poci Rp.6000,- Menu makanan disini juga tidak mahal. dan saya juga sempet terkaget-kaget setelah membayar , porsibesar dan harga terjangkau. Tempat makan pilihan di akhir bulan hehehehehehe………

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.