Pontianak 246, Pontianak Luar Biase!

Pontianak 246, Pontianak Luar Biase! Kota Pontianak tahun ini berumur 246. Makin Tua makin jadi. Perkembangan kota Pontianak yang pesat dengan infrastruktur yang memadai membuat penduduknya semakin nyaman tingggal di kota yang memiliki beragam suku dan budaya.


"Pegi kepasar maok beli buah

Belinye alpukat dan kelapa Mude

Pontianak Koteku selamat ultah

Makin Hebat semakin Luar Biase”


Pontianak 246
Pontianak 246, Pontianak Luar Biase!
Kota Pontianak tahun ini berumur 246. Makin Tua makin jadi. Perkembangan kota Pontianak yang pesat dengan infrastruktur yang memadai membuat penduduknya semakin nyaman tingggal di kota yang memiliki beragam suku dan budaya. Sebagai salah satu pemegang KTP Pontianak, kota yang berpenduduk hampir 700.000 jiwa, saya merasa bangga dengan pembangunan yang pesat dengan pelayanan publik yang jauh lebih baik. Ayo buat Pontianak bangge dan tunjukkan pada dunia bahwa Pontianak punya banyak hal menarik.

Pontianak Berbenah Diri
Sudah mengunjungi semua objek wisata yang ada di Pontianak? sekarang jauh lebih nyaman dan rapi. Selain Taman kenangan di Kantor walikota, taman digulis di tata apik. Selain dijadikan tempat bersantai sekarang taman ini juga dijadikan lokasi untuk berolahraga. ada taman skate board, sepeda BMX dan juga tempat jogging sore yang nyaman. Tidak lupa lokasi ini diintegrasikan dengan taman bermain anak dan perpustakaan yang menyediakan berbagai macam buku bacaan.

Ada pula taman Akcaya yang berada di Jalan Sutan Syahrir yang memanjang sekitar 500 meter. Pemandangan berbeda disini akan tampak pada saat malam. Selain ada parahu, tempat ini juga dipadati pedagang kaki lima dan taman bermain anak dadakan. Barang yang dijual bermacam-macam dan banyak jenisnya. Pasar malam ini berlangsung hampir setiap malam dari pukul 6 hingga 10 malam. Pedagang disini rata-rata relokasi dari taman alun Kapuas. Ditempat ini semuanya tersusun rapi dan tidak terkesan kumuh lagi. Ada pula jogging track dan perpustakaan sebagai pelengkap.

Taman Alun Kapuas yang sekarang juga tampil lebih kekinian. Ruang pertunjukan terbuka dilengkapi dengan peralatan audio visual ditambah dengan tempat duduk yang nyaman. Ada pula taman untuk bersantai yang dilengkapi dengan perpustakaan dan juga miniature tugu khatulistiwa di tengah kolam air mancur. disini juga bersandar beberapa kapal wisata yang biasanya melayani penumpang dengan rute alun alun menuju keraton atau arah sebaliknya menuju tugu khatulistiwa. Alun-alun ini sendiri terintegrasi dengan jogging track yang dibangun di tepian sungai Kapuas. Kapal-kapal kecil juga mengapung di pinggiran Sungai Kapuas sembari menjajakan berbagai makanan dan minuman mirip di pasar Apung di Thailand.

Tugu Khatulistiwa yang sekarang pun sudah berubah. tidak hanya sebagai penanda garis khatulistiwa namun sudah berbenah menjadi taman elok bernama Khatulistiwa Park. Masih dalam tahap pembangunan namun sudah nyaman dilihat. Saya berkunjung kesana saat ada Perayaan titik Kulminasi. Jauh lebih indah karena disekeliling Tugu Khatulistiwa sudah dibangun teater terbuka, pelabuhan, kantin dan rumah dengan ruangan besar yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Dulu harus kepanasan sekarang jadi kenyamanan. iyakan?

Spot Baru dan Menarik di Pontianak
Namanya kampong Kuantan, mirip dengan Jodipan tapi punya rasa berbeda karena berada di tepian Kapuas. Sensasi tepi sungai terpanjang di Indonesia membuatnya beda. Destinasi Baru yang Apik. Kampung wisata Kuantan ini layak menjadi destinasi baru tepian Kapuas. Wisatawan yang bertandang ke Pontianak wajib menikmati warna warni cerah dan keramahan masyarakat yang siap menjawab semua pertanyaan. Walaupun belum sepenuhnya selesai dikerjakan, pengunjung sudah bisa merasakan kebahagiaan di 100 meter langkah pertama. Dari banyaknya yang datang, menunjukkan bahwa masyarakat kita butuh tempat untuk mendapatkan kesenangan yang bertemakan alam lengkap dengan interaksi sosialnya tanpa melepaskan kreatifitas.

Kampung wisata warna warni di Gang Kuantan, berada di Jalan Imam Bonjol, Kota Pontianak. Jalanannya sudah menggunakan jembatan semen. dalam jarak 50 meter, ada dua persimpangan kiri dan kanan. Jangan bingung, lihat saja jalanan semen yang penuh warna mencolok dengan gambar yang bermacam-macam. Mulai dari objek benda sampai gambar abstrak. Disanalah kampung warna warni ini berada. Dikiri kanan jalan ini juga dihias menggunakan tiang yang dipasangi lampu warna warni dengan desain lampion bermacam rupa. Lampu warna warni juga dipasang sepanjang jalan, pasti menyala cantik jika malam hari. Selain itu, beberapa rumah dipinggiran kapuas ini juga dihiasi dengan cat warna warni yang cantik dan menggugah mata. Sungguh tempat ini benar-benar selfieable dan wefieable sekali!.

Coba intip ke sela-sela gang sempit, ternyata ada pula beberapa tembok rumah dan pagar semen yang dilukis mural dengan gambar-gambar bertema cinta lingkungan. Tidak lupa beberapa pesan untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah juga ditulis dibeberapa mural. Jika memang beruntung, pengunjung bisa melihat proses pembuatan meriam raksasa sepanjang 7 meteran, sebesar pelukan orang dewasa. Cara membuatnya, kayu gelondongan yang sudah dibelah menjadi dua bagian dan sudah dipahat dibagian tengahnya seperti saluran parit berbentuk setengan lingkaran. Terlihat juga beberapa tali rotan seukuran kelingking yang nanti digunakan untuk mengikat kedua bagian yang dibelah tadi. Setelah itu akan dibuat lubang untuk hulu ledak. Supaya semakin kuat dan menutupi rongga kayu maka meriam ini akan direndam alam lumpur Sungai Kapuas selama 2-3 minggu. Setelah itu barulah meriam karbit ini siap ditembakkan. Sungguh proses yang cukup panjang.

Beberapa rumah di Kampung wisata ini memiliki galangan, salah satu yang cukup ramai ada di paling pojok kampung wisata ini. Ada rumah produksi layang-layang dan benang yang digunakan untuk bermain. Layang-layang polos seharga Rp 8000,- jika sudah diberi motif gambar mencapai Rp 10.000,- hingga Rp 12.000,-. Disana juga terlihat beberapa orang sibuk menggulung benang sementara digalangan depan rumah terdapat seorang pria yang bertugas memainkan layang-layang untuk mencoba apakah sudah layak terbang dan di jual.

Hari Ulang Tahun ke 246, Pontianak Luar Biase!
Banyak sekali pagelaran akbar yang diselenggarakan untuk memeriahkan acara ulang tahun ke 256 ini. Mengusung semboyan “Pontianak Luar Biase” tentu jadi penyemangat bagi masyarakat untuk menyebarkan informasi baik tentang Kota yang saya tinggali ini. Festival ulang tahun Pontianak dibuka dengan aneka permainan anak-anak di tanggal 8 Oktober 2017 di area Car Free Day yang berada di Jalan Ahmad Yani. Permainan balap karung, lomba bakiak, congklak, engklek dan masih banyak permainan asik lainnya. Ada pula festival arakan pengantin yang diadakan hari Minggu 15 Oktober 2017. Pasangan pengantin diarak dari halaman Museum Kalimantan Barat hingga Halaman Masjid Mujahiddin. Baju bernuansa Melayu dipadukan dengan berbagai macam hantaran mulai dari Pokok Telok, Pokok Pacar hingga Pokok Manggar. Perjalanan pengantin dan pengiring ini diiringi alunan musik Tanjidor.

Berikutnya ada pagelaran drumband dan fashion road. Keberadaannya tidak kalah dengan Jember Fashion Carnival. Dilaksanakan tanggal 21 Oktober 2017 dengan menyusuri sepanjang jalan Gajah Mada. Pelajar di kota Pontianak memainkan musik musik penyemangat, mengirimi para model yang melakukan peragaan busana disepanjang jalan raya. Busana yang unik dipadu dengan riasan menarik sungguh memanjakan mata pengunjung.

Keesokan Harinya diisi dengan kirab budaya yang diisi oleh berbagai permainan rakyat dan peragaan busana dari berbagai suku yang ada di Pontianak. Ada melayu, Jawa, Sumatera hingga Tionghoa yang berpadu dalam harmoni.  Ada kuda lumping, reog Ponorogo, Barongsai, Hingga permainan naga menyemarakkan ulang tahun kota Pontianak. Para pendekar silat bergandeng dengan pedagang jamu. Baju kurung bersanding dengan ulos. Para duta wisata dari berbagai suku di Pontianak juga menunjukkan kekayaan budayanya masing-masing. 

Semarak dalam keberagaman Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika. Selanjutnya juga ada Permainan Meriam karbit yang akan berlangsung dari tanggal 23 – 25 Oktober 2017 yang akan mengambil lokasi dipinggiran Sungai Kapuas sebagai bentuk pelestarian budaya. Sungguh meriah dan mampu menjadi salah satu daya tarik wisata di Kalimantan Barat.

Pontianak, Kota Promosi UMKM Nasional
Saya sempat mengunjungi Pontianak Expo 2017. Beruntung kota ini punya PCC (Pontianak Convention Center) yang memadai untuk pameran bertaraf nasional. Pameran Produk Unggulan Khas Daerah di Pontianak Convention Center (PCC). Peserta pameran ini ada 94 terdiri dari stand inovasi dan stand UMKM yang tidak hanya diikuti oleh UMKM Kalimantan Barat, tapi juga dari berbagai daerah luar seperti Malang, Yogyakarta, Bandung, Aceh, Mojokerto, dan Tangerang.

Puluhan stand menanti pengunjung, stand inovasi menyediakan berbagai informasi terkait pelayanan publik yang penting untuk diketahui, pengunjung juga dapat bertanya langsung dengan pihak instansi terkait yang menjaga stand.Sementara pada stand UMKM, pengunjung akan ditawari berbagai produk yang dihasilkan dan diolah sendiri oleh masyarakat. Tersedia juga stand yang khusus menjual kerajinan tangan seperti gelang, kalung, bross, bahkan tanjak, stand pakaian modern dari Bandung juga tersedia dan pengunjung dapat membeli dengan harga terjangkau.

Saya sendiri sempat membeli sebuah tas kulit dari Bandung dan beberapa produk makanan olahan dengan harga yang terjangkau. Pameran ini benar-benar memberikan kesempatan UMKM untuk berkembang dengan mengenalkan produknya keluar daerah. Rangkaian Ulang Tahun Pontianak ke 246 memberikan berkah bagi banyak orang.

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.