Kedai Djadul, Menyatukan Nusantara dalam Seng
Kedai Djadul di Jalan Gusti Sulung Lelanang No 18A Pontianak dengan No telepon 0561-749671.. Nasi Liwetan, Paket Mak Ning
Begitu tahu ada kedai bernama Djadul
saya langsung penasaran untuk mencoba. Rasa penasaran saya karena biasanya
kedai yang mempunyai tema tertentu akan memiliki kejutan diluar dari biasanya.
Penasaran yang pertama sudah pasti dengan interiornya. Beberapa kedai tempo
dulu akan memasang berbagai macam pernak Pernik zaman baheula untuk memperkuat
konsep tempat makannya. Bukan hal yang gampang untuk bisa mengumpulkannya.
Biasanya butuh perjuangan super dengan harga yang fantastis, belum lagi lokasi
pencariannya yang blusukan kemana-mana. Tentu saja hal lain yang membuat
penasarana adalah menunya. Kedai Djadul di Jalan Gusti Sulung Lelanang No 18A
Pontianak dengan No telepon 0561-749671.
Begitu sampai ditempat ini, saya
langsung memilih duduk di pojok. Meja dan kursi kayu yang bisa ditempati empat
orang dengan hiasan bunga diatas meja. Disekelilingnya ada banyak kayu yang
diusun rapi dengan berbagai tulisan yang menggelitik hati. Salah satunya adalah
“Iam not fat, God gave me airbags cause I’m precious”. Saya hanya tersenyum
lalu melihat ke arah lipatan perut yang sempurna. Sembari duduk saya langsung
dihampiri pramusaji dan memberikan daftar menu yang say abaca dengan seksama.
Paket Liwetan ala Kedai Djadul |
Pilihan saya jatuh ke makanan berat.
Paket nasi liwetan 19 K, Pake Mak Ning 38 K, dan es teh. Sudah jam 9 malam,
saya tidak berani makan lebih banyak lagi. Dengan kenaikan berat badan mencapai
7 kilo dalam setengah tahun membuat saya harus mulai menjaga bentuk badan. Menunggu
tidak terlalu lama, makanan saya datang sekaligus. Wow! Paket ini keluar
dengan piring dan mangkok seng lampau sayang tempat minumnya tidak menggunakan
gelas seng juga. Berasa makan di kampong. Menarik sekali.
“Iam not fat, God gave me airbags cause I’m precious” |
Menu pertama adalah nasi liwetan dengan teri dan aroma herbs yang
disajikan dengan ayam sisit, acar kuning dan telur rebus. Ini adalah perpaduan
makanan nusantara (Bali, Sunda dan makanan Peranakan Eropa) Ini yang namanya
makanan nusantara. Sedikit berbeda dengan Ayam Sisit dari Bali, ayam suwir di
Kedai Djadul ini menggunakan tumisan sambal lengkap dengan kemangi. Rasanya pedas
dan aromanya harum, kemungkinan ini dilakukan agar bisa sejalan dengan nasi
liwet yang udah berbumbu juga. Keduanya saling melengkapi. Apalagi dengan acar
kuning bersantan yang gurih dan asam berbalut manis yang tipis. Sungguh elemen
masing masing makanan ini saling melengkapi. Pedas, gurih, asam dan manis.
Paket Mak Ning ala Kedai Djadul |
Lain lagi dengan Paket ikan Mak Ning
yang saya makan ini mirip denganMasakan Mak Beng yang ada di Sanur Bali. Ikan
goreng, Sup Ikan dan sambal saja. Nah ini juga mirip. Ikan goreng, sup kuning
dan sambal serta nasi putih. Semuanya disajikan dalam piring dan mangkuk seng.
Sup ikan Mak Ning ala Kedai Djadul |
Mencoba menyeruput kuahnya akan terasa kaldu ikan bersalut rasa asam dan aroma
kunyit, semakin segar dengan adanya potongan ketimun didalamnya. Seandainya ada
kacang panjang pasti lebih sedah lagi. Ikannya lembut dan tidak berbau amis. Begitu
juga ikan gorengnya yang dibumbui sederhana namun penuh citarasa. Sambalnya
super pedas, belakang telinga Tukang Jalan Jajan sampai berkeringat. Memang
sambal bawang Kedai Djadul ini memberikan tendangan luar biasa! Pedas
buaaanget!
Tempat makan ini memliki kelemahan di
area parkirnya yang sempit. Kendaraan roda empat akan sulit menemukan tempat
parkir. Dengan makanan yang menggoda, Kedai Djadul membuat saya ingin mencoba
makanannya lagi. Nilai 8 dari 10 saya berikan untuk dua makanan di tempat ini.
Silakan mampir dan temukan kedua menu nusantara ini di Kedai Djadul di Jalan
Gusti Sulung Lelanang No 18A Pontianak. Selamat makan dan salam yumces!
Seandainya es tehnya menggunakan gelas seng |
Sedikit tambahan penjelasan dari
tukang jalan jajan yang tidak terlalu banyak membahas kelengkapan restoran atau rumah makan tentang kenyamanan
seperti WiFI, colokan atau lainnya. Menurut pendapat saya. Menikmati makanan
artinya mencoba cita rasa, menikmati suasana, menyesuaikan harga, serta kehangatan
pelayanan. Semoga berkenan
10 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
pokoknya yg model sup ikan ato kepala ikan
sayang lambung sedang berontak, hiks