Food Blogger, Berbagi Informasi Berguna

Saat ini foto makanan dan minuman tidak hanya digunakan untuk blog saja. Saya juga menggunakan foto-foto tersebut untuk jejaring sosial di Instagram dan twitter dengan akun @dodon_jerry.



Pakai Smartphonemu untuk berbagi informasi berguna. Jadilah pengguna yang cerdas. Itulah yang selalu saya lakukan, Apa itu? Saya berbagi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan!. Maka, jadilah food blogger seperti Tukang Jalan Jajan. Kebutuhan primer manusia yang tidak mungkin ditinggalkan.

Tukang jalan jajan, food blogger dan travel blogger
Tukang jalan jajan, food blogger dan travel blogger
Mungkin banyak orang yang tidak memperdulikan apa yang mereka makan. Cerita sepotong kue bingka mungkin tidak menarik untuk diketahui, lebih baik langsung memakannya untuk tahu rasanya. Tapi sampai saat ini saya percaya, bahwa dokumentasi yang saya tulis atau gambar yang saya abadikan saat ini akan jadi sumber rujukan bagi banyak orang kelak.

Apa yang saya lakukan sekarang akan menjadi gravitasi bagi orang lain, mempengaruhi dan memberikan dampak positif dengan terus berbagi informasi berguna. Anda, pengunjung blog inipun pasti menjadi pusat gravitasi bagi orang-orang disekitarnya jika berbagi hal baik. Dengan tekad kuat dan tujuan mulia, saya berjanji, dengan dukungan teknologi akan menyebarkan efek gravitasi seluas-luasnya semampu saya. Mari tetap berada diporos yang baik dan menjadi sumbu bagi setiap orang dilingkungan kita dengan caranya masing-masing.

Ayo berbagi hal baik bareng Tukang Jalan Jajan
Ayo berbagi hal baik bareng Tukang Jalan Jajan
Kebetulan saya suka berbagi informasi tentang gastronomi, Ilmu tata boga adalah seni, atau ilmu akan makanan yang baik (good eating). Adapula yang mengatakan bahwa gastronomi sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman. Sumber lain menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni kuliner).

Bukan waktu sebentar untuk mempelajari hal ini, saya bukan orang yang punya latar belakang sekolah masak memasak. Mempelajari secara otodidak, baik itu berguru langsung dari sang ahli atau membaca lewat buku dan internet. Waktu yang dibutuhkan tidak sebentar, sejak 8 tahun lalu hingga sekarang, terus belajar dan mencari tahu perkembangan kuliner yang pesat dan selalu dinamis. Saya memulainya dari mempelajari setiap bahan makanan dan bumbu ala Indonesia yang banyaknya bukan main. Satu persatu menanam ilmu dan menyimpan dalam kepala.

Tentu seiring dengan waktu, ilmu tadi dikaitkan dengan kemampuan lain yang terus saya kembangkan, termasuk merangkai kata-kata dalam sebuah tulisan yang kemudian diunggah ke diari elektronik. Berbagi informasi berguna saat ini memang tiada batas, dengan kecanggihan teknologi, bisa dilakukan dimana saja dan tentu dapat diakses siapa saja.

Mari makan dan terus bahagia, yuk jadi Food blogger
Mari makan dan terus bahagia, yuk jadi Food blogger
Saya selalu percaya, berbagi informasi berguna adalah salah satu cara berbuat baik. Mendokumentasikan tulisan dalam cacatan kecil dalam smartphone sebelum menuliskannya kedalam word dan mengunggah ke blog pribadi tukangjalanjajan. Setiap berkunjung kesuatu daerah maka saya akan mencicipi kuliner yang ada dan mencari tahu citara rasa khas yang mengangkat budaya lokalitas penduduk. Betapa bangganya saat menemukan sesuatu yang unik dan langka lalu membagikannya ke khalayak ramai.

Sebagai seorang food blogger, saya tertarik untuk mempelajari tentang bagaimana makanan mampu menunjukkan budaya kelokalan suatu daerah atau negara yang mencirikan hasil pertanian, termasuk cara mengolahnya. Dari sana kita bisa dengan mudah mengetahui asal usul bahan baku makanan tersebut. Jelas bahwa gastronomi bukan masalah warna, aroma dan rasa saja, banyak hal terkait didalamnya. Memadukannya dalam sebuah tulisan membuat saya tertantang untuk terus mengeksplorasi nusantara terutama rasa lokal Kalimantan Barat.

 Food blogger, dari foto turun ke perut.
 Food blogger, dari foto turun ke perut.
Bagi saya menulis bukan hanya menceritakan masalah rasa, namun mengulik bahan, arus, proses, sampai cara makan juga jadi hal menarik untuk diulas. Makin ke sini tantangan menulis ternyata tak sekedar materi tulisan namu juga gambar yang mengunggah rasa untuk melengkapi semuanya. Ini tantangan yang menyenangkan karena harus kembali belajar fotografi.

Demi melengkapi tulisan sebagai food blogger dan memuaskan mata, tentu dukungan dari foto yang menggoda dan membuat lapar jadi hal wajib bagi saya. Smartphone adalah salah satu senjata andalan untuk mengabadikan foto dan video saat saya mencicipi makanan dan minuman yang tersaji diatas meja. Dari beberapa tutorial di youtube dan bertanya pada pakar lewat jejaring sosial atau bertanya langsung, saya menemukan banyak teknik serta kemampuan dasar dalam fotografi makanan.

Seperti fotografi pada umumnya, masalah pencahayaan tentu menjadi faktor utama dalam pengambilan gambar. Sebaiknya mengambil gambar pada pagi atau sore hari dengan tidak membelakangi cahaya adalah aturan yang sering digunakan. Pengaturan komposisi makanan juga jadi hal penting yang tidak boleh dianggap sepele. Pemilihan atribut pelengkap seperti piring, sendok, gelas dan latar belakang foto juga bisa menambah nilai. Tentu hal lain yang perlu diperhatikan adalah sudut pengambilan gambar yang tepat, biasanya menggunakan sudut 45 derajat dan 90 derajat.

Ayo jalan, Ayo makan, Food blogger Pontianak
Ayo jalan, Ayo makan, Food blogger Pontianak
Saat ini foto makanan dan minuman tidak hanya digunakan untuk blog saja. Saya juga menggunakan foto-foto tersebut untuk jejaring sosial di Instagram dan twitter dengan akun @dodon_jerry. Saya termasuk aktif mengunggah semua foto sekaligus semua informasi berguna tentang makanan dan minuman tersebut. Hal ini juga saya lakukan untuk tahu bagaimana respon dari pengikut saya dimedia sosial. Dari sini saya bisa langsung berinteraksi mengenai kuliner tersebut. Sungguh menyenangkan!


“Jelas bagi saya, membuat gravitasi yang luas butuh bantuan teknologi terbaik yang mumpuni dan mendukung seorang food blogger


Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.