Ayam Goreng Pedas Memanas Warung Io

Warung Io dulu pernah ada di salah satu Food Court namun tiba-tiba menghilang di telan bumi. Banyaknya food court membuat persaingan luar biasa dan tentu saja membuat banyak gerobak makanan harus berputar otak bagaimana bisa bertahan dari hempasan persaingan. Enak saja tidak cukup, mesti inovatif dan mampu merpertahankan konsistensi. Warung Io mencoba mengulang konsistensi untuk bangkit dan membuka kembali outletnya di SF Cafe di Jalan KH Ahmad Dahlan di dekat SPBU simpang kantor Pajak. Outlet lainnya ada di Jalan Tol Kapuas 2 Ruko SF No 2 di Kubu Raya.


Warung Io dulu pernah ada di salah satu Food Court namun tiba-tiba menghilang di telan bumi. Banyaknya food court membuat persaingan luar biasa dan tentu saja membuat banyak gerobak makanan harus berputar otak bagaimana bisa bertahan dari hempasan persaingan. Enak saja tidak cukup, mesti inovatif dan mampu merpertahankan konsistensi. Warung Io mencoba mengulang konsistensi untuk bangkit dan membuka kembali outletnya di SF Cafe di Jalan KH Ahmad Dahlan di dekat SPBU simpang kantor Pajak. Outlet lainnya ada di Jalan Tol Kapuas 2 Ruko SF No 2 di Kubu Raya.

Ayam Goreng Pedas Memanas ala Warung Io
Ayam Goreng Pedas Memanas ala Warung Io
Di saat harga cabe yang melambung tinggi apakah Warung Io yang menyajikan menu pedas masih bisa bertahan? Warung Io jelas mempertahankan konsistensi diri. Lidah Pontianak yang sangat responsif dengan pedas, asin dan manis. Jika ada yang kurang mengena di ketiga rasa ini bisa jadi masalah bagi penjual makanan. Dari menu yang ada di warung ini ada 3 menu yang saya coba semua berbahan dasar ayam. Ayam goreng masak Rica 17K, Ayam Goreng Cabe bejek 17K, dan Ayam Goreng cabe lumut juga seharga 17K. Ayamnya besar dan disimpan dalam anyaman rotan beralaskan kertas pembungkus nasi.

Ayam Rica Rica ala Warung Io
Ayam Rica Rica ala Warung Io
Ayam lumut sungguh menggoda, dada ayam goreng yang terlihat coklat keemasan dilumuri rata cabe hijau yang di tumbuk halus, seperti lumut yang tumbuh di kayu tua. Menggoda mata dan selera. Daging ayam ini coba tukang jalan jajan sobek, dengan mudah terlepas dari tulang saat saya kunyah terasa sekali kulit ayam yang renyah dan daging ayam yang lembut namun masih bertekstur. Sambal cabe hijau ini juga masih terasa pedas dan masih ada aroma khas langu cabe hijau dengan rasa sedikit ketir. Ini masuk dalam kategori sedap menurut saya. Apalagi ada kubis goreng dan lalapan timun yang disajikan untuk menemani. Paduan yang sungguh menggoda.

Ayam Rica Rica ala Warung Io
Ayam Goreng Lumut ala Warung Io
Ayam bejeknya juga menggunakan ayam yang sama, sepertinya sudah diungkep terlebih dahulu namun tidak menggunakan kunyit sehingga warnanya tidak kuning. Cabe yang digunakan adalah sambal bajak yang di tumis dan rasanya lebih pedas dari cabe hijau. Aroma cabe dan bawang berpadu dengan gurihnya ayam dalam satu kunyahan. Saya jadi mau nambah terus. Satu suapan tidak pernah cukup bagi tukang jalan jajan apalagi dipadukan dengan kubis goreng atau timun segar.

Ayam Goreng Cabe Bejek ala Warung Io
Ayam Goreng Cabe Bejek ala Warung Io
Bagaimana dengan ayam rica-rica? Ayam rica-rica adalah salah satu makanan khas Manado, Sulawesi Utara. Kata rica berasal dari bahasa Manado yang berarti "pedas" atau "cabai". Resep untuk membuat ayam rica-rica sangat beragam, begitu pula cara memasaknya, persamaannya hanya terletak pada rasanya yang pedas dengan tambahan daun kemangi didalamnya. Ayam rica-rica biasa disajikan dengan nasi dan bahan pelengkap seperti bawang goreng dan mentimun. Ayam rica-rica di warung Io disajikan dapam potongan friendly bite dengan bumbu yang menyelimuti semua ayam. Lumayan sedap jika dimakan dengan nasi panas apalagi ada lalapan kol yang menemani sebagai penetralisir rasa pedas.

Ayam Rica Rica ala Warung Io
Ayam Rica Rica ala Warung Io
Warung Io menyajikan ayam yang nyaman di santap dan juga cocok untuk kantung mahasiswa. Tempat ini bersanding dengan warung kopi dan terdiri dari dua lantai. Keduanya sama-sama nyaman. Parkir roda dua lumayan luas namun tidak untuk roda empat. Ayam bejek dan ayam lumut mendapat nilai 8 dari 10 menurut lidah tukang jalan jajan. Selamat makan dan salam Yumces!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.