Menginjakkan Kaki Di Tanah Taj Mahal, Agra

Hari sudah cukup larut ketika kami menghirup udara Agra untuk pertama kali. Saya sempat kaget dengan suasana stasiun yang dipenuhi dengan orang-orang yang tidur bergelimpangan di mana-mana. Para penumpang yang baru turun dari keretapun masih banyak, ditambah orang-orang yang hendak menjemput sanak kerabatnya. Belum lagi para supir auto rickshaw dan taksi yang terus menawarkan jasanya. Tampaknya stasiun kereta api di India beroperasi 24 jam.

Cerita perjalanan saya di India terus berlanjut dan tentu banyak hal menarik. Tukang Jalan Jajan menuliskan semuanya di buku The Best Of India yang sudah bisa di dapatkan di toko buku Gramedia di seluruh Indonesia dan juga di toko buku online. Perjalanan ini saya buat sesuai dengan apa yang saya lihat dan rasakan selama berpetualang di India. 
Pagi di Agra, India
Ada kesulitan yang saya hadapi saat naik kereta di India. Tidak ada pemberitahuan tentang nama stasiun yang disinggahi. Karena itu rajin-rajinlah bertanya kepada penumpang tiap kereta berhenti apakah itu stasiun yang di tuju. Begitu Patel memberitahu saya dan Alva bahwa kami telah tiba di stasiun tujuan, kami bergegas mengambil ransel dan turun dari kereta. Kami akhirnya tiba di Stasiun Agra Fort.

Alva Kwan, Solo Traveler
Alva Kwan, Solo Traveler
Hari sudah cukup larut ketika kami menghirup udara Agra untuk pertama kali. Saya sempat kaget dengan suasana stasiun yang dipenuhi dengan orang-orang yang tidur bergelimpangan di mana-mana. Para penumpang yang baru turun dari keretapun masih banyak, ditambah orang-orang yang hendak menjemput sanak kerabatnya. Belum lagi para supir auto rickshaw dan taksi yang terus menawarkan jasanya. Tampaknya stasiun kereta api di India beroperasi 24 jam. Berjalan keluar stasiun saya harus berhati-hati kerena khawatir menginjak orang-orang yang sedang tidur di lantai.

Sampai di pintu keluar saya menarik nafas lega sembari meregangkan pinggang dan punggung yang terlalu lama berada di posisi yang sama. Gerombolan calo langsung menyemut disekitar kami. Saya sudah mulai terbiasa dengan hal ini.

Selesai acara Holi bersama teman teman Traveler
Selesai acara Holi bersama teman teman Traveler
Patel menyuruh kami pergi ke salah satu kedai. Kabarnya supir-supir di Agra seringkali memberi harga mahal pada turis mancanegara, jadi Patel menawarkan diri bernegosiasi untuk mendapat harga terbaik. Saya dan Alva memutuskan mengganjal perut di salah satu kedai sambil menunggu Patel. Sebuah paket makanan yang berisi nasi, roti dan berbagai kuah kari vegetarian seharga 80 rupee dan segelas chai seharga 30 rupee adalah menu terbaik yang bisa kami dapat malam itu. Saya memang belum makan malam selain samosa di dalam kereta tadi.

Selamat pagi Agra, India
Selamat pagi Agra, India
Patel muncul bersama sebuah Rickshaw. Tanpa berlama-lama, kami meluncur menuju Hotel Shah Jahan yang sudah saya booking sebelumnya melalui situs pemesanan daring. Tiba di hotel sudah menjelang tengah malam. Untunglah resepsionis masih menunggu karena kami sudah menginformasikan bahwa akan datang jam sepuluh malam. Setelah mengurus administrasi, kami mendapat kunci kamar yang akan jadi rumah malam itu Kami menambah satu tempat tidur tambahan untuk Alva yang ikut bersama malam ini. Total sewa kamar dengan tempat tidur tambahan sebesar USD 17. Cukup hemat.

Untuk memudahkan perjalanan esok hari, kami juga sekaligus menyewa auto rickshaw untuk berkeliling Agra esok hari. Cukup membayar 800 rupee untuk seharian ditambah 200 rupee sebagai ongkos malam itu. Total 1000 rupee yang kami bagi bertiga. Saya rasa itu harga terbaik yang bisa didapatkan. Patel menjalankan tugasnya dengan baik. Pengemudi rickshaw menjanjikan akan menjemput kami pagi-pagi sekali untuk menyapa matahari terbit di Mehtab Bagh.

Pagi di Agra, India
Pagi di Agra, India
Malam semakin larut. Tidak ada yang ingin saya lakukan lagi selain segera beristirahat. Besok kami harus bangun sebelum matahari untuk menyambut pagi di Taj Mahal.

Tips : Naik Kereta Api
Datang lebih awal ke stasiun kereta api untuk memastikan letak jalur kereta dan letak gerbong kereta kita. Jika salah naik gerbong, kita harus menunggu hingga stasiun berikutnya untuk mencari gerbong. Kereta api berhenti 5-10 menit di setiap stasiun. Kereta api di India bisa saja telat hingga beberapa jam atau hari, pastikan sudah mempersiapkan rencana lain.

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.