Menginjakkan Kaki di Jaipur "Pink City"

Terminal Bus Jaipur pagi hari sungguh ramai. Baru saja saya menuruni bus, sudah ramai yang mengerubuti saya, mulai dari calo rickshaw, hotel sampai tur and travel. Berada dalam kumpulan orang yang setengah memaksa membuat saya harus bergeser sedikit ke teras sebuah toko yang didepannya terdapat bapak tua penjual chai yang sudah berteriak-teriak memanggil pelanggannya. Duduk di meja dan kursi kecil yang sudah disediakan, segelas chai dansepotong puff pastry disediakan di meja kecil ini. Bapak tua berambut putih dengan berjalan sedikit pincang ini begitu ramah. Menyuruh saya untuk duduk tenang di sana dan meletakkan backpack saya. Walaupun dengan bahasa tarzan, dia berusaha membuat saya nyaman.

Terminal Bus Jaipur pagi hari sungguh ramai. Baru saja saya menuruni bus, sudah ramai yang mengerubuti saya, mulai dari calo rickshaw, hotel sampai tur and travel. Berada dalam kumpulan orang yang setengah memaksa membuat saya harus bergeser sedikit ke teras sebuah toko yang didepannya terdapat bapak tua penjual chai yang sudah berteriak-teriak memanggil pelanggannya. Duduk di meja dan kursi kecil yang sudah disediakan, segelas chai dansepotong puff pastry disediakan di meja kecil ini. Bapak tua berambut putih dengan berjalan sedikit pincang ini begitu ramah. Menyuruh saya untuk duduk tenang di sana dan meletakkan backpack saya. Walaupun dengan bahasa tarzan, dia berusaha membuat saya nyaman.

Sarapan chai dan kue di pagi buta di terminal bus Jaipur
Sarapan chai dan kue di pagi buta di terminal bus Jaipur
Chai hangat ini begitu nyaman melewati tenggorokan saya, rasa manis dan gurih susu berpadu dengan aroma teh dengan sentuhan sedikit jahe. Hormon endorfin langsung terlepas dan saya pun bersantai sejenak. Kue berlapis dan bertumpuk dengan rasa yang gurih dan krispi saat di kunyah jadi teman sempurna pagi ini. Sembari minum beberapa orang yang mengerebuti saya silih berganti untuk menanyakan , apakah tertarik untuk menggunakan jasa mereka. Calo yang tangguh dengan segala daya upaya, pantang menyerah pasti sudah menjadi mottonya.

Bus yang digunakan menuju Jaipur
Bus yang digunakan menuju Jaipur
keadaan dalam Bus yang digunakan menuju Jaipur
keadaan dalam Bus yang digunakan menuju Jaipur
Tak terasa chai di gelas kecil ini sudah habis, saya meminta tambahan kembali satu gelas dan roti tambahan. 2 gelas chai seharga INR 30 dan 2 potong roti seharga INR 40 jadi sarapan pagi yang menyenangkan. Tujuan saya pagi ini adalah menuju stasiun kereta. Dari informasi yang saya dapat, akan susah sekali mendapatkan kereta api di musim libur seperti ini. Saat saya datang di Jaipur keesokan harinya adalah festival holi yang menjadi hari libur nasional di kebanyakan daerah di India. Setelah selesai membayar dan bertanya, berbekal dari informasi beberapa orang yang duduk bersebelahan saat sarapan dan aplikasi peta di smartphone saya melangkah bergegas menuju stasiun kereta, Jaipur junction yang berjarak 1 kilometer saja dari terminal bus ini.

Kami semua pagi ini, lelah namu tetap bersemangat
Kami semua pagi ini, lelah namu tetap bersemangat
Memang susah untuk mendapatkan tiket jika membeli di stasiun. India sendiri sudah sangat maju dalam pemesanan tiket kereta api. Sudah ada sistem online yang melayani pembelian tiket di www.cleartrip.com yang juga bisa diaplikasikan di smartphone tapi di berbagai stasiun kereta api besar di India disediakan Tourist Information Center yang memang menyediakan tiket kuota khusus turis asing. Jika sedang rama maka sistem yang berlaku adalah waiting list sampai status menjadi confirmed. Cek saja status anda di papan informasi di stasiun atau aplikasi di smartphone.

Selamat pagi, salam hangat dari terminal bus Jaipur
Selamat pagi, salam hangat dari terminal bus Jaipur
Pengalaman saya membeli tiket di Tourist Information Center sangat mudah karena petugas yang telaten menginformasikan kereta yang bisa digunakan, saya memilih tiket kereta untuk berangkat besok sore. Marudhar Express (14864) dari Jaipur Jucntion menuju Idgah Agra Junction saya pilih dengan harga INR 551 untuk kelas AC 3 Tier, lama perjalanan yang di tempuh 4 jam 30 menit. Tiket sudah di tangan dan saya menuju kembali ke dekat terminal bus karena saya melihat ada hotel yang lumayan bagus di sana. Hotel ini bernama Shiva’s Royal. Saya cukup beruntung karena bertemu sesama traveler yang juga ingin menikmati Holi di Jaipur saat mengantri tiket di stasiun kereta. Jadilah kami berdua berbagi memesan kamar. Untuk kamar deluxe standar di Shiva’s Royal harganya berkisar INR 500 tapi karena sedang musim liburan harganya menjadi INR 700. Kebijakan hotel ini juga lumayan menguntungkan, tidak ada kewajiban kapan harus check out, hotel ini memberikan tenggang waktu 24 jam untuk tinggal di kamar yang kita sewa. Jika masuk pukul 10 pagi maka keluar pukul 10 pagi keesokan harinya.

Kue dan snack subuh ini di Terminal bus Jaipur
Kue dan snack subuh ini di Terminal bus Jaipur
Hotel ini cukup nyaman menurut saya dan fasilitas yang disediakan cukup baik. Semuanya disediakan, mulai dari handuk hingga perlatan mandi namun air minum yang disediakan bukan air mineral dalam botol namun hanya air di dalam termos air dan dua buah gelas. Cukup unik dan menggelitik. Setelah selesai mandi dan menyimpan semua barang-barang saya dan teman baru memutuskan untuk berkeliling Jaipur dan menikmati semua sisa kejayaan di Pink City ini. Tidak banyak lokasi yang bisa dikunjungi karena dua hari ini beberapa tempat di tutup untuk umum karena libur nasional perayaan Holi. Saatnya berpetualang dengan teman baru saya dari Gujarat India.



Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.