Perjalanan Napak Tilas di Ulang Tahunku
SELAMAT ULANG TAHUN KE LIMA WARUNG BLOGGER
Ulang Tahun. Ada yang pro dan ada yang kontra. Pentingkah dirayakan?. Ada yang mengatakan ini adalah hitungan bertambahnya umur atau ada yang mengatakan justru ini menunjukkan umur kita yang semakin pendek. Setiap orang punya penilaiannya masing-masing.
Tapi saya dan anda pasti sama-sama mengupak syukur untuk usia yang telah di rengkuh.
Ulang tahun saya jarang dirayakan, paling saat kecil saja sampai berusia lima tahun, sama seperti usia warung blogger hari ini. Jangan di tanya seperti apa bahagia. Pasti senang sekali. Lima tahun itu pastilah sungguh membahagiakan. Tapi percayalah setiap memperingati bertambahnya usia saya selalu berbahagia. Selalu memiliki kenangan berbeda setiap momennya.
Saya dan Pagi Hari |
Saya ingat sekali saat ulang tahun ke 30. Saya merayakannya dengan niat untuk intropeksi. Usia yang tidak muda dan dalam keadaan matang untuk berpikir dan melangkah. Awalnya bingung. Apa yang harus dilakukan. Sampai saya memutuskan untuk merayakannya dengan berpetualang selama 3 minggu yang artinya sama-sama 30 tahun. Tidak banyak yang saya siapkan, hanya tas punggung dan semua tiket transportasi dan uang 3 juta rupiah, Tersimpan rapi dalam 3 tempat terpisah. Dompet, money belt dan lipatan tas bagian dalam. Masing-masing 31 juta rupiah. Tempat yang saya kunjungi pun ada 3 titik. Malaka, Penang dan Krabi. Semuanya lokasi yang punya tempat tersendiri di hati saya.
Langit Sore |
Malaka, kota ini begitu hangat. Saya berulang kali menikmatinya. Bangunannya, struktur kotanya, dan orang-orangnya. Semuanya saya suka. Perpaduan antara eropa, asia dan timur tengah beradu dalam satu titik. Malaka begitu nyaman untuk dikunjungi dan sekedar menikmati hari. Kotanya tidak terlalu besar sehingga nyaman untuk di jelajah seorang backpacker seperti saya. Saya belajar banyak mengenai arti hidup rukun, damai, berdampingan dengan banyak perbedaan di sini. Semua terlihat seiring sejalan. Saya ingat, disini pertama kalinya saya bertemu seorang anak yang dengan senyumnya menawarkan permen. Saya sebagai orang asing merasakan ketulusan dan keramahan dari dalam hati
Senja di dermaga |
Krabi, kota pantai di Thailand selatan. Tempat saya dan bunda menghabiskan tahun baru bersama. Selalu membuat saya selalu mengenang orang tua yang tinggal satu-satunya. Tempat ini selalu mengingatkan saya betapa besar pengorbanan untuk anaknya. Orang tua tunggal dengan 4 anak untuk dibesarkan, bukan pekerjaan mudah. Saya selalu melakukan intropeksi dalam dengan perjalanan hati saya. Tempat ini punya ikatan emosional besar dalam hidup. Semalaman kami habiskan hingga subuh menjelang, berdua bersama dan bercerita tentang masa lampau yang selalu terkenang hingga kini. Ikatan ibu dan anak yang manis di tepi pantai sembari melihat bulan bersinar terang. Bulan yang selalu setia kepada bumi dan matahari. Seperti Ibu yang selalu cinta pada suami dan anaknya.
Pagi Hari saat kesibukan mulai terasa |
Perjalanan 3 kota ini menjadi perjalanan jiwa yang dalam. Ulang tahun ke 30 ini memang sungguh berkesan dan punya makna dalam untuk saya. Pengalaman paling membahagiakan, menyenangkan dan berkesan. Perjalanan sendiri yang penuh penghayatan diri. Belum pernah saya melakukan ini sebelumnya. Seperti napak tilas dan merenung hidup yang penuh warna. Dinamis seiring waktu. Bergolak, bergoncang kesana kemari namun mampu kembali meniti dengan pasti.
Ulang Tahun tidak perlu dirayakan berlebihan, menurut saya bukan acara atau pestanya yang seru tapi doa dan ucapan dari teman, kerabat dan handai taulan yang beragam.
Ulang Tahun tidak perlu dirayakan berlebihan, menurut saya bukan acara atau pestanya yang seru tapi doa dan ucapan dari teman, kerabat dan handai taulan yang beragam.
Ini cerita ulang tahun paling membahagiakan ku, kalau kamu?
32 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Napak tilas di ultah, belum pernah. DUlu2 kalau pergantian usia saya tandai dgn melekan, nulis atau apa gettu.
Saya belum pernah merayakan ultah (seingat saya).
Merayakan Ultah dengan pesta atau tidak sama saja. Mau dibikin pesta ya monggo tidak pun tidak apa-apa. Karena tidak diwajibkan. Namun yang paling penting adalah bukan perayaannya, tapi maknanya yaitu sebagai pengingat bahwa kita telah bertambah usia. Dengan semakin bertambahnya usia, berarti sisa hidup kita semakin berkurang.
Selain itu juga hendaknya kita jadikan sebagai evaluasi diri tentang apa-apa saja yang telah kita kerjakan sampai saat ini supaya kedepannya lebih baik lagi. Itu menurut saya mas...
hahaa