Melatih Kesabaran di Delicious Bite
Tempat makan santai-able dan chit-chat-able plus
selfie-able benar-benar menjamur, melanda banyak kota di Indonesia termasuk
Pontianak. tukangjalanjajan sendiri tetap mengagungkan rasa, tampilan
makanan-minuman dan pelayanan. Jikalau harus memilih tempat yang nyaman, saya
akan memiih roof-top sehingga bisa memandang langit, sunset dan juga lampu
bersinar ditengah kota.
Kali ini saya mencoba lokasi baru yang saya prediksi
tidak lebih dari 1 minggu umurnya. Terlihat dari beberapa papan ucapan selamat
yang masih terpajang didepan restoran. Namanya Delicious Bite.
Nama yang mengundang orang untuk datang dan duduk
santai menikmati makanan. Lokasi terbagi dua, disebelah kanan ada toko kue yang
terkoneksi langsung dengan lokasi restoran disebelah kirinya. Awalnya saya
berpikir kita memilih kue terlebih dahulu baru kemudian duduk dan memesan
minuman. Ternyata tidak, disini juga menyediakan menu fine dining. Tempat makan ini dibagi 2 lantai, bagian bawah lebih
casual untuk nongkrong cantik menikmati kopi atau teh sembari menikmati kue kue
sembari berbincang hangat. Tempat duduk dan meja disediakan berbagai macam
model. Mau berdua atau berempat semua ada. Sedangkan dilantai dua lebih cocok
untuk menikmati makan besar. Jika duduk didekat jendela, kita masih bisa melihat
langit merah, sunset sore hari.
Lokasi Lantai 2 |
Menu makanan disajikan lengkap mulai dari makanan
pembuka, makanan utama sampai makanan penutup. Mengintip menu yang disajikan
juga beragam, mulai dari Makanan yang mewakili Tiongkok, Eropa dan Indonesia.
Walaupun terbilang tidak terlalu banyak tapi cukup bisa menjadi pilihan
bersantap siang an malam. Saya memilih lantai dua, paling pojok didekat dapur.
meja ini diperuntukkan untuk 4 orang dengan konsep meja makan rumahan. dalam 10
menit pelayan sudah datang menghampiri kami bertiga untuk mengantarkan daftar
menu makanan.
Sandwich |
Setelah memilih, tukang jalan jajan, teman dan adik
saya menunggu pelayan datang untuk menghampiri, karena mereka terlihat ramai
berlalu lalang. Beberapa juga duduk didekat lubang dapur untuk makanan keluar.
Saya sudah mulai melirik pramusaji yang duduk santai sembari berbincang dengan
rekan kerjanya, berharap kode ini sudah cukup untuk meminta mereka datang. Tapi
kenyataannya sekelompok pramusaji terlihat cuek saja sampai di menit ke 20 saya
harus melirik dengan ketus sembari membolak-balik buku menu dan berharap
pramusaji yang sedang duduk manis menghampiri. Dan akhirnya………. saya harus
memanggil. Seharusnya 5-10 menit meletakkan daftar menu, pramusaji wajib
menanyakan pesanan tamu.
Pramusaji datang dengan santainya, tukang jalan jajan
memesan beberapa makanan, berulang kali menyebutkan dan menunjuk gambar
didaftar menu, mulai dari tofu, paket ayam bakar, paket ayam teriyaki,
sandwich, teh oolong, lemon tea ice dan 1 minuman mix yang saya lupa namanya. Setelah
memesan pramusaji berujar “ini saja?” dengan nada yang sedikit meremahkan. Saya
sudah malas mengomentari, seharusnya pesanan saya diulang kembali untuk
memastikan apakah ada yang terlewat atau justru tertulis dua kali. Ini tidak
dilakuan.
Paket Ayam Teriyaki |
Makanan datang bertahap, minuman teh oolong datang
dalam waktu 10 menit dan berikutnya lemon tea, sandwich pesanan teman saya dan
tofu pesanan saya, dilanjutkan paket ayam teriyaki adik saya di menit ke 30.
Lebih dari 1 jam, makanan utama saya,
ayam panggang madu dan minuman mix adik saya belum datang. Saya sudah kelaparan
dan adik saya sudah seret makan tanpa minum. Terpaksa saya komplain dan
kemungkinan supervisor datang menghampiri membawa bon pesanan serta mengulang
pesanan kami, ternyata apa yang saya takutkan terjadi. Paket ayam bakar madu
tidak tertulis dan minuman mix terlewatkan tidak dihidangkan. Beberapa kali
supervisor meminta maaf dan diakhir perbincangan supervisor menanyakan. apakah
makanannya masih mau dihidangkan? Ah, kesabaran saya benar-benar di uji, maka
saya berucap “saya sudah lapar dan saya sekarang butuh makan!, datang kesini
jelas untuk makan, 1 jam bukan waktu yang sebentar”.
Ayam Bakar Madu yang ditunggu selama 1 jam |
Minuman datang dalam waktu 10 menit, untung saya pergi
tidak sendirian sehingga masih mampu menahan diri dan memang bertujuan untuk
melakukan sedikit wawancara, makanan datang dalam waktu 20 menit. Kurang lebih
tiga lebih duduk disini untuk makan. Selesai saya makan chef keluar dan
menanyakan rasa makanan kepada saya, rupanya beliau adalah ex chef sebuah hotel
yang kebetulan mengenal tukangjalanjajan. Komplain kembali saya sampaikan dan
chef kembali meminta maaf. Sayapun sudah tidak terlalu ambil pusing lagi.
Sebenarnya makanan disini cukup enak. Ayam teriyaki
dan ayam bakar madu disajikan dengan bumbu yang cukup rasa. Bumbu khas hotel
yang tidak terlalu tajam karena mencari jalan aman. Ayam dimasak dengan baik
dan masih moist, daging dengan mudah disobek dan bumbu terasa sampai kedalam.
Untuk condiment tambahan dalam paket ayam bakar adalah kol yang dibalut saus
merah ‘seperti’ kimchi. Saya penasaran dengan kol ini? kimchi? bukan! Asinan?
bukan! acar juga bukan. ini seperti kol yang disiram dengan air cabe besar
tanpa ada rasa.
Tofu saus tiram dengan hotplate ini juga disajikan dengan
unik didepan tamu. hotplate panas disiram dengan kocokan telur baru kemudian
tofu dituangkan diatasnya. Aroma lezat menyeruak dengan asap kemana-mana. Rasa
gurih serta aroma saus tiram dan udang yang segar sungguh menggugah selera,
namun memang harus dimakan dengan nasi putih karena menurut saya sedikit asin.
Untuk minuman yang disajikan masuk kategori biasa saja.
Tofu |
Setelah selesai saya pun berencana untuk pulang, saya
sempat melihat pria berkaus hitam dan bercelana pendek beberapa kali
mondar-mandir didekat meja kami. Saat membayar, saya sempat berpesan ke kasir
agar pelayanan di tempat ini harus lebih cepat. Tanpa melihat kasir mengatakan
bahwa pramusaji disini sedang sibuk semua. Saya pun membayar setelah kasir
menyebutkan pesanan dan menghitung totalnya, tiba-tiba pria yang tadi mondar-mandir
didekat kami memberikan potongan sebagai permohonan maaf. Kemungkinan ia
pemilik tempat ini.
Saya menghargai potongan dan permintaan maaf pemilik,
tapi alangkah baiknya jika permintaan itu di ganti dengan komplementari yang
berkesan menghargai tamu seperti dessert atau kue kecil. Tidak semuanya bisa
dihargai dengan uang.
Delicious Bite memiliki tempat yang nyaman, cantik,
ditambah parkir yang luas dan makanan yang mampu menggugah selera namun sayang
pelayanannya masih keteteran, perlu ada standarisasi yang lebih baik.
Tukangjalanjajan memberi nilai 6,8 dari 10 karena pelayanannya yang tidak
menyenangkan. Semoga segera memperbaikinya sehingga pada saat saya datang
kembali, tidak akan terulang kejadian yang sama. Jangan sampai menimpa pelanggan
lain.
1 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry