Hujan tak mampu membendung Aksi Seru Penang Jazz Festival

Hari terakhir saat Penang Jazz Festival berlangsung sangat menyenangkan setelah kemarin malam ditutup oleh Richard Bona dengan penampilan yang luar biasa, penampilan hari pertama untuk Penang Jazz Festival  ke 11 Hari ini dibuka oleh penampilan Jo Young Deok Trio yang merupakan pemenang Grand prize The Jazz Concourse Competition of the Jarasum International Jazz Festival 2012. Alunan harmonisasi music menyatu dalam permainan ke tiganya. Suara music tradisional dan modern beradu dalam satu nada. Permainan gitar trio ini mampu menghasilkan nada-nada yang sangat unik dan tidk bisa ditemukan di alat music lain. Penonton terhipnotis dengan bahagia dan penuh senyum dengan kepala berayun mengikuti irama.




Penampilan ke dua lebih heboh, saya sendiri ridak tahan untuk berjingkak dan melompat menikmati hentakan music tekno yang tetap berbalut dengan piano jazz, bass jazz namun hentakan drum yang lebih bertenaga. Mereka adalah Schroeder-Headz dari Jepang. Musik mereka boleh dibilang modern dan sangat bisa dinikmati oleh kalangan muda. Saya sendiri salut dengan kemampuan mereka yang mampu memainkan emosi penonton walaupun dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah. Tapi musik mampu menyatukan semuanya. Mereka mampu memainkan nada-nada yang saling bertabrakan namun tetap bisa berharmonisasi. Saking sukanya, saya pun mencari merchandise mereka dan membeli tas, kaos dan pin kelompok ini.





Sebagai Runner up American Idol Session 2010, kemampuan Crystal Bowersox tuidak diragukan, kali ini dia tampil lebih elegan namun tetap enerjik, dengan dua buah gitar yang digunakan bergantian dengan nuasa yang lebih pop dan country, namun dia tidak tampil sendiri, Seth Glier memberikan sentuhan piano jazz classic untuk penampilan Crystal kali ini. Akhirnya fusion Jazz tercipta, dengan menggabungkan beberapa aliran music. Pribadinya yang baik dan ramah serta tenang terpancar dari music dan lirik yang dimainkannya. Menyentuh namun tegas dan mempunyai pesan yang dalam yang diambilnya dari kehidupannya sehari-hari.




Hari kedua di hujan cukup deras, tapi penonton tetap antusias dan tidak beranjak dari lokasi apalagi hari ke dua boleh dibilang diisi oleh penampilan muda dengan musik yang lebih kekinian. Saya sempat mengikuti workshop yang diberikan oleh Fresh Dixie Project lalu mencoba membandingkan penampilan langsung mereka dipanggung. Ternyata mereka memang mampu menyampaikan pesan mereka dengan musik yang dimainkan. Musik yang segar dengan sedikit sentuhan keunikan dari elemen jazz, pop dan soul dalam setiap permainan musik mereka. Hal yang membuat saya juga betah berlama-lama karena vokalisnya memiliki suara mirip Jamie Cullum namun mempunyai teknik bernyanyi yang berbeda.


Kalau boleh dibilang, penampilan Carmen Souzalah yang juga saya tunggu. Penyanyi yang terpengaruh dengan gaya Cape Verdean yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Apalagi suaranya sendiri mempunyai ciri khas smoky sound. Dengan range suara cukup tinggi dan mampu mengubah suara dari yang terdengar tebal dan drastis melengking tinggi semua dilakukan dalam satu rentang lagu. Saya benar-benar merasakan bagaimana suasana musik Cape Verdean yang merupakan perpaduan musik Brazil dan Afrika ditambah dengan setuhan jazz dan smoky sound serta penampilan panggung yang benar-benar mampu memberikan pesona. Saat diajak bernyanyi bersama, saya tidak mampu untuk menolak apalagi dengan kemampuan Carmen yang mampu memainkan beberapa alat instrument dan gitar. Semunya ngeblend dalam satu penampilan.

Penampilan penutup membuat saya tidak rela, karena ini bearti Penang Jazz Festival juga akan berakhir. Sebelum Jazzhats & Ray feat Man Kidal menutup panggung Jazz by the Beach , Paul Agustin sang Festival Director memberikan sedikit kalimat pengantar dan setelah itu Ray sang vokalis langsung hadir memberikan performa terbaiknya. Mereka sendiri sudah mengisi festival Jazz ini sejak 5 tahun berjalan namun dengan band yang berbeda. Di festival ke 11 ini mereka digabungkan dalam 1 penampilan. Saya selalu merasa kagum dengan sang vokalis, Ray yang memiliki semangat muda dan suara yang powerfull dan soulfull. Melihat penampilan mereka yang merupakan musisi asli Penang yang sudah melanglang buana kemana-mana sungguh luar biasa. Kombinasi yang unik dan menarik. Sangat cocok menutup acara ini dengan gemuruh suara dan tepuk tangan. 

Penampilan kali ini sangat berkesan dan memberikan pengalaman luar biasa bagi yang datang meyaksikan langsung aksi mereka. Terbukti! walaupun hujan tapi penonton tidak beranjak sama sekali. Penang Jazz Festival merupakan festival wajib untuk dikunjungi tahun berikutnya!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.