Menikmati Ayam Oven ala Pontianak di Ayam Oven Pangeran

Beberapa kali saya sempat melihat iklan mengenai ayam oven pangeran ini. Sepertinya gencar. Otomatis saya mencoba untuk mencari tahu apakah makanan ini layak mendapatkan label juara untuk ayam oven pertama yang ada di Pontianak. Saya juga sedikit membaca rasa yang ditawarkan pedas, asam, dan manis membuat saya semakin penasaran karena gaya masak barat dengan rasa dasar masakan china, perpaduan yang sangat membuat saya penasaran. Pasti perpaduan yang sangat lezat dan menggugah selera


Saya menuju Ujung Jalan Alianyang untuk membuktikan itu semua, Apakah benar olahan kuliner ini akan membantu saya menemukan menu baru diluar cara masak goreng dan bakar. Tempat parkirnya lumayan luas dan bersebelahan dengan Ma Mie Mantaff, mungkin satu pemilik, tapi tujuan utama saya adalah menikmati ayam oven, bukan makan mie. Oh ya menurut referensi bacaan saya, ayam oven tentu lebih sehat daripada ayam yang digoreng dan dipanggang.

Begitu tiba saya langsung disuguhkan tempat duduk lesehan yang besar dan panjang, membuat saya lega untuk menempatinya. Kebetulan pesanan saya cukup banyak ada paket ayam oven pangeran, sayur pucuk ubi, tumis kangkung, tempe tahu bacem dan es buah Pangeran serta es jeruk kecil. Pesanan saya datang bertahap selama kurang lebih 15 menit, satu lagi yang cukup menyenangkan disini, pelayanannya cukup ramah dan lumayan cepat respon.

Pesanan saya yang datang pertama adalah es buah Pangeran. Buahnya banyak, mulai dari papaya, apel dan semangka juga dengan kuah susu yang banyak, ditambahkan sedikit es batu membuat semakin segar, sesuai dengan harganya Rp 10.000,-. Paket ayam oven saya juga kemudian datang. Terdapat ayam oven, nasi, sambal dan lalapan seharga Rp 17.000,- Ayamnya sendiri lembut dan dibaluri saus manis pedas, sayang rasanya tidak merasuk kedalam ayam, saya juga sebenarnya berharap kulit ayamnya krispi seperti kulit bebek peking yang juga dipanggang. Untuk sambalnya cukup memberikan rasa pedas.

Untuk sayur pucuk ubinya sendiri seharga Rp 5000,- yang baluri bumbu gulai dengan santan yang tipis saja. Rasanya lumayan gurih sedangkan untuk tahu dan tempe bacemnya berasa manis dan gurih, saya sendiri menyukai tempe bacemnya. Sedangkan untuk tumis kangkungnya datang terlambat, setelah semua makanan habis baru tiba. Sayang tumis kangkungnya kurang rata tingkat kematangannya. Semua keseruan makan saya tutup dengan segelas es jeruk kecil.

Silakan menjadikan tempat makanan ini menjadi referensi tempat makan, dengan pilhan menu yang cukup beragam dan tentu harga yang masih rasional, tempat yang bersih dan pelayanan yang baik. Dari beberapa penilaian yang bisa saya berikan nilai 7. Semoga tempat makan ini menjadi referensi baru bagi pengunjung blogger saya.



Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.