Menikmati Eksotiknya Ayam Bumbu Bali



Ah, saya lama sekali tidak menulis tentang wisata kuliner saya, kesibukan saya saat ini sangat menyita waktu sekali, terkadang saya sendiri malah tidak sempat untuk memikirkan diri sendiri. Semacam pusing dan membuat saya mengeluarkan extra tenaga dan pikiran. Namun keuntungannya saya dapat menikmati hampir seluruh sudut kota di Pontianak, menikmati berbagai jenis makanan dan tempat baru.

Beberapa waktu saya melihat iklan Koran yang mengiklan ayam goreng Exotic, disana juga terdapat ayam gebug bali. Memang banyak pengertian yang berbeda antara ayam dengan bumbu Bali (basa genep) atau Ayam dengan bumbu Bali ala Jawa yang berwarna merah. Memang jarang ada penjelasan detail megenai makanan yang dijual mungkin ini digunakan sebagai trik marketing agar pelanggan penasaran.

Setelah membaca iklan ini saya harus menjawab rasa penasaran saya untuk segera mengunjungi tempat ini di Jalan Merdeka tepat didepan STMIK. Setelah mendapatkan tempat duduk yang nyaman, saya langsung menjatuhkan pesanan saya pada Ayam Gebug Bali plus teh tarik.

Pelayan cepat menghampiri kami untuk memberikan pelayanan, lovely, saya suka dengan sesuatu yang cepat dan tanggap. Order ditulis, disebutkan ulang dan dalam waktu 10-15 menit makanan datang. Pertama yang datang adalah teh tarik, ayam gebug bali dan selanjutnya cah kangkung seafood. Makanan cepat dihidangkan, namun sayang ayam dan nasinya tidak hangat, saya cukup heran kenapa banyak restoran yang agak pelit memberikan bawang merah goreng diatas nasi. Untuk cah kangkungnya menurut saya porsinya terlalu sedikit.

Mengenai rasa, untuk ayamnya boleh tahan, bumbu ungkepnya yang merasuk kedalam ayam, apalagi ayamnya digebuk sehingga dagingnya menjadi enak tapi sayang bumbu balinya kurang terasa nendang menurut saya, dugaan saya ternyata tepat, bumbu bali yang dimaksud adalah versi Jawa, sayang sekali bumbu balinya hanya disimpan dibagian atas sebagai pelengkap saos sehingga kurang nendang, seandainya dimasak terlebih dahulu sebentar dengan bumbu bali pasti lebih mantep! Namun dengan harga Rp 15.000,- dengan potongan yang cukup besar boleh dibilang cukup berimbang

Untuk cah kangkung seafoodnya boleh dibilang lumayan enak dengan aroma tumisan yang saya suka, namun sayang, untuk harga Rp 17.000,- terlalu sedikit, sedangkan minuman teh tarik seharga Rp 6.000,- berasa bukan buatan tangan namun racikan minuman sachetan. Untuk lokasinya sedikit gelap dan kurang sekali artistic penataannya, jujur saya kurang nyaman berada disini. Terasa gelap dan sumpek walaupun tempatnya sudah cukup bersih dengan parkiran yang lumayan lebar. Silakan datang kesini karena masih banyak makanan lain yang bisa dipesan dan dinikmati, saya sendiri memberikan nilai 6,8 dari nilai 10. Selamat mencoba.
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.