Banjarmasin Trip Part 3 : Kuliner Soto Banjar

Akhirnya punya kesempatan menulis kembali, menuntaskan janji untuk menceritakan sedikit mengenai rasa soto Banjar bawah jembatan yang saya nikmati beberapa waktu yang lalu. Makanan enak yang sudah banyak menyebar diseluruh Indonesia. Kebetulan saya punya kesempatan untuk ke Banjarmasin dan kebetulan juga ada yang mengantarkan saya untuk menikmati makanan enak ini. Makanan yang mengusung nama Banjar dibelakang nama kulinernya.

Kebetulan tempat ini saya kunjungi dimalam hari, melewati jalan tikus kecil dipinggir jembatan yang cukup sempit dan gelap, sedikit horror menurut saya , namun saya harus menikmati saat ini juga karena saya tidak punya waktu lagi untuk kesana karena esok harinya sudah harus kembali menuju Jakarta. Jalan yang sempit dan menurun serta gelap harus saya lewati sehingga sampai dibawah jembatan.

Sesampai ditempatnya yang cukup luas namun menurut saya kurang bersih, dimana aroma amis ayam sangat terasa begitu saya masuk, dengan meja yang sedikit berlemak dan lampu yang cukup temaram. Saya bisa mencium pula aroma sungai yang cukup kencang tercium. Tempatnya sendiri berada tepat ditepi sungai Mahakam, dan tempat ini sendiri terdiri dari 2 tingkat, dibagian atas dan bagian bawah. Ada tempat makan dengan meja panjang, meja untuk berdua atau lesehan, kita juga bisa menikmati duduk dibagian dalam atau tepian sungai.

Saya sendiri memilih menikmati dibagian luar, pelayan langsung menghampiri dan menanyakan pesanan kami. Pesanan saya jatuh pada es teh tawar dan seporsi soto ayam. Tidak begitu lama pesanan kami datang, ternyata makanan ini disajikan dengan menggunakan lontong. Wah gawat, saya tidak bisa menikmati makanan ini, saya hanya bisa menikmati potongan ayam, su’un dan kuahnya saja. Lontongnya sendiri terlihat beda, dipotong tipis memanjang, tidak kotak-kotak seperti biasanya.
Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat.
 
Seperti halnya soto ayam, bumbu soto Banjar berupa bawang merah, bawang putih dan merica, tapi tidak memakai kunyit. Bumbu ditumis lebih dulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin hingga harum sebelum dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Rempah-rempah nantinya diangkat agar tidak ikut masuk ke dalam mangkuk sewaktu dihidangkan.
Penjual soto Banjar menyajikan sate ayam sebagai menu pendamping. Nasi sop adalah sebutan untuk soto Banjar yang dikuahkan ke sepiring nasi dan tidak berisi ketupat.

Pesanan saya murni soto banjar karena tinggal ini saja yang tersisa, sementara yang lain sudah habis. Berhubung saya tidak makan lontong, saya sendiri merasakan kuahnya yang gurih dan segar karena tambahan jeruk nipis didalamnya. Kuahnya cenderung sedikit keruh namun kaya rasa. Ayam yang digunakan adalah ayam kampung dengan citarasa khas dan membuat lidah bergoyang.

Soto banjar sendiri memang mempunyai ciri khas yang kurang lebih hampir mirip dengan soto jawa, kemungkinan karena pengaruh saat kerajaan Jawa yang pernah berkuasa disana. Namun ada beberapa referensi yang mengatakan bahwa soto ini juga menggunakan susu atau bahkan tambahan margarin kedalam kuah sotonya.

Overall saya merasa cukup puas dengan rasanya walaupun menurut saya masih sedikit amis, tapi makanan ini cukup memuaskan hasrat untuk merasakan soto banjar yang khas itu. Perjalanan wisata saya di Banjarmasin masih berlanjut dan terus masih ada beberapa makanan lagi yang sempat saya icip disini.

Ingin mencoba membuat sendiri? Coba saja langkah langkahnya berikut ini.
Bahan :
•    Ayam Kampung 1 ekor (tips: ayam betina dan jangan terlalu muda, yang montok)
•    1½ liter kaldu ayam
Dalam sebuah kain, bungkus dan ikat dengan rapi :
•    5cm kayumanis
•    3-4 butir kapulaga
•    4-6 butir cengkeh
•    3-4 butir bunga sisir
•    ½-1 butir pala
Haluskan :
•    10 siung bawang merah
•    5 siung bawang putih
•    garam secukupnya
•    merica secukupnya
•  segenggam buah kenari yang sudah dikupas (tips: siram buah kenari dengan air panas, agar mudah terkelupas kulit kenari yang keras, buah kenari sebagai pengental kuah soto)
Pelengkap :
•    Suun putih, rendam sampai lunak
•    Telor bebek, rebus hingga matang
•    Ketupat, potong tipis²
•    Perkedel kentang
•    1 sdm kas-kas (sebagai penguat rasa)
•    2 sdm mentega yamin (agar kuah soto kuning dan sedap)
•    5 lembar daun ganti (sebagai pengharum kuah soto)
•    bawang goreng
•    daun seledri, potong tipis (jika suka)
•    bumbu penyedap
Sambel : cabai rawit dikukus lalu haluskan dengan bawang putih dan garam, lalu goreng sampai matang, tambahkan beberapa sendok makan air, sesuai selera.
Cara Membuat Soto :
1.   Rebus ayam bersama bumbu yang sudah diikat dengan kain
2. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum, lalu masukkan ke dalam rebusan

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.