Etika dan tata cara Makan
Belajar Etika Makan Juga Perlu
Pasti semua orang sudah paham
bagaimana kita harus beretika dalam sosialisasi, banyak sekali seklah
kepribadian dibuka, hanya untuk mengatur dan memberikan pemahaman bagaimana
kita harus berprilaku agar bisa terlihat elegan dan tentu saja sopan sehingga kita
terlihat mempunyai tata krama yang santun. Tidak mudah juga mempelajarinya, ada
step by step yang harus dipelajari, dan tentu saja harus memiliki beberapa
tahapan yang boleh dibilang sedikit rumit, untuk itu memang kita harus belajar
mulai dari dasar dan mempraktekkannya.
Nah, kali ini saya mau bicara
tentang etiket dalam bersosialisasi. Tapi kali ini saya khususkan tentang etika
saat makan. Sebagian orang akan mencibir, bahwa “untuk apa sih?mau makan aja
repot??!” Dulu saya juga demikian, saya rasa itu gak penting dan ke
barat-baratan, ternyata saat saya mulai masuk ke dalam dunia kerja hal ini
tentu saja jadi penilaian plus. Apalagi saat jamuan makan bisnis or fine dining
yang sering diadakan beberapa perusahaan ataupun dalam acara pernikahan.
Susah-susah gampang sih, tapi saya akan bagikan etika simple saat makan, sesuai
dengan pengalaman saya biar rekan-rekan muda setidaknya punya gambaran.
Etika makan atau Table Manners
adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Etika
makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama
saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di
keluarga besar. Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya
secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika
pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba melainkan itu
adalah pembelajaran sejak kita kecil hingga dewasa. Dengan kebiasaan sehari-hari
dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses pembelajaran yang
sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan
kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di
sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang
sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.
Nah, kita belajar simpelnya dulu
aja, kalo mau lebih paham lagi, Anda bisa belajar di sekolah kepribadian (tapi
memang rata2 mahal), tapi sekarang kan ada banyak informasi di internet.
Browsing aja, banyak informasi dan contoh2 yang mudah untuk di mengerti.
Pengetahuan table manner juga mesti lihat tempat apa yang kita datangi, budaya
apa yang ada dibaliknya, misalnya tata cara makan eropa, cina, atau jepang.
So kita belajar yang paling
sering kita temui aja ya, biasanya jamuan formal terdiri dari beberapa menu :
Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka
disajikan biasanya diatas meja disediakan roti sebagai panganan, anda bisa
makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua
macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer. Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah
sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan
sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya
lebih kecil. Kalau Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri
dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan,
biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap
mulut anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.
Hidangan Utama (Main Course)
Nah hidangan utama sudah tiba,
jangan salah kalau anda sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya
ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging,
steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong
lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa
lain lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau
memakan dengan garpu di tangan kiri.
Hidangan Penutup (Dessert)
Puas menyantap hidangan utama,
saatnya anda menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa
makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan
hidangan penutup langsung setelah anda menghabiskan makanan utama. Berilah
waktu untuk perut anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap,
anda bisa menyantapnya. Bila hidangan penutup anda berupa minuman yang ada
hiasan diatasnya. Makanlah hiasannya atau sisihakan terlebih dahulu. Baru minum
isinya.
Apakah etika makan harus di
jamuan formal saja?
Tentu saja tidak, dimana saja
harus kita lakukan, hal ini juga untuk menghargai orang yang sedang makan
bersama kita. Kalo menu formal diatas sangat bergaya kebarat-baratan, tapi
tidak menutup kemungkinan kita menjamu orang dengan hidangan-hidangan
tradisional. Kuncinya adalah anda harus menciptakan suasana yang nyaman, dan
cara makan yang bersih. Ambil makanan secukupnya dan habiskan. Jangan kebiasaan
makan berkecap-kecap. Jangan bicara sambil mengunyah makanan, minta izin ketika
akan menerima telepon, dan gak kalah penting tak lupa ucapkan “tolong” dan
“terima kasih.”
Simple kan? so, berlatihlah…Buat
dirimu siap untuk bisa masuk ke berbagai kalangan….Gudlak guys…
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry