Sarawak Trip Story Part 3 < Laksa Sarawak




Sebelum saya membahas mengenai Pasar Tradisional. Saya ingin mengajak anda untuk menikmati satu kuliner khas yang sangat saya gemari. Laksa Sarawak. Makanan yang menggunakan mie hun atau bihun ini menggunakan kuah mirip kari yang sedikit kental, dengan tambahan toge, telur dadar yang dipotong cebesar korek dan tambahan udang yang direbus, setelah disiram dengan kuah kari biasanya ditaburkan dengan daun ketumbar segar. Biasanya disajikan dengan jeruk lemon dan sambal cabe kering yang gurih dan sedikit asam

Lalu apa sebenarnya laksa itu? Laksa adalah makanan berjenis mi yang ditaruh bumbu dengan kebudayaan Peranakan, yang digabung dengan elemen Tionghoa dan Melayu. Laksa mempunyai beberapa jenis, yang paling dikenal adalah yang berjenis Laksa Penang, bentuk mi-nya bulat putih dan sedikit tebal. Di Indonesia juga terdapat beberapa jenis laksa seperti Laksa Bogor dan Laksa Betawi. Nama Laksa diambil dari bahasa Sanskerta yang mempunyai arti banyak, menunjukkan bahwa mi Laksa dibuat dengan berbagai bumbu.
Sebenarnya menurut saya kuah yang disajikan sangat gurih dan sedap, namun aromanya tidak setajam aroma kari yang biasa saya cium, rasanyapun tidak setajam rasa kari. Kalau saya melihat sekilas, kuah karinya terlihat lebih gelap jika saya menikmati kari lain didaerah ini. Menurut saya, Laksa Sarawak ini adalah makanan yang simpel sekali, tapi memang saya sedikit bingung juga, kenapa menggunakan udang? Padahal kaldu karinya menurut saya tidak berasa seperti seafood? Menurut saya lebih berasa kaldu ayam atau sapi.
 
Dari beberapa tempat yang saya kunjungi, ada beberapa tempat yang terkenal laksa sarawaknya. Saya sempat diajak seorang peduduk Lokal Kuching, My best friend Lisa, untuk mampir di kedai Mom’s Laksa yang masuk dalam 50 kedai makan Best di Kuching. Harga laksa sarawak special (RM5.50) sedangkan untuk yang biasa berharga RM 4.00. Berlokasi dikoperkasa, jln astana Kuching, Sarawak. Kalau dilihat tempatnya memang cukup nyaman untk bersantai, tapi sayang mungkin pelayananya yg cukup ogah-ogahan melayani, memang saya akui kalau rasanya sedap namun sayang, pada saat saya datang togenya sudah habis dan saya tidak menemukan taburan daun kari segar diatasnya.
Untung kuah kari nya menyelamatkan semua rasa, udangnyapun terasa segar sehingga masih terasa manis, citarasanya masih terselamatkan saat ini, yah saya tidak tahu original rasanya jika disajikan lengkap, memang sewaktu saya datang sudah sangat sore sehingga mungkin sudah banyak bahan yang habis. Namun seharusnya penjual tetap berusaha untuk melengkapi bahan jualannya, jikalau tidak bisa, mungkin dilanjutkan berjualan esok hari saja J. Tapi berhubung saya direkomendasikan dan juga memang disana ada tulisan 50 tempat menarik di Kuching.

Tapi menurut saya, saya lebih menikmati laksa yang ada di kedai kopi didalam pasar satok, kebetulan saya menikmatinya pada minggu pagi, saya pernah mencoba sore hari kesana namun sudah tutup. Disini kuahnya tidak sekental mom’s laksa sedikit lebih pedas dan berasa lebih segar. Mungkin diakibatkan karena adanya taburan daun kari yang sangat segar, memang secara garis besar tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok, namum mungkin karena suasananya yang berada dipasar dan penuh hiruk pikuk membuat suasana lebih hidup dan menyenangkan buat saya, apalagi dipagi hari banyak juga orang yang bersantai menikmati kopi dan sarapan.

Memang ada perbedaan mencolok antara kedai kopi di Kuching daengan Pontianak, dilain waktu saya akan menjelaskan beberapa perbedaan yang sangat mencolok. Memang Laksa Sarawak ini adalah makanan khas dan pantas untuk dinikmati. Rasa kari yang mantap, gurih dan segar berkat daun kari dan tambahan kucuran jeruk nipis. Makanan lokal yang cocok dengan lidah saya dan membuat saya terus ingin mencobanya. Enak dan tentu saja membuat lidah saya bergoyang J. Selamat mencoba dan berburu.
Saya coba mencari resepnya agar anda bisa mencoba membuat sendiri dan tentu saja memanfaatkan laksa,atau bisa gunakan bihun atau vermicelli. Mudah didapat dan gampang dibuat. Bisa menggunakan bumbu jadi atau membuat bumbu sendiri.










200 gram laksa pasta
1 litre kaldu ayam
250 - 300 ml santan kental
400 gram bihun (rendam air panas, sisihkan)
50 gram toge
100 gram dada ayam, rebus dan suwir-suwir
5 buah udang besar, rebus dan kupas
2 bh telur - dibuat dadar tipis dan diiris batang korek api
2 batang daun ketumbar - iris
3 buah jeruk nipis (iris setengah2)

Kuah Laksa,
1. Masukan laksa pasta kedalam air kaldu ayam masak sampai mendidih.
2. Masukan santan kental dan aduk2 jangan sampai santan pecah. Matikan setelah mendidih
3. Susun dalam mangkuk Bihun, toge, telur dadar iris, ayam suwir2 dan udang.
4. Siramkan dengan kuah laksa
5. Letakan daun ketumbar dan jeruk nipis diatasnya.
6. Sajikan panas-panas

Jika anda tidak menemukan bumbu jadi silakan menggunakan bumbu kari dan kemudian ditambahkan
Bumbu, haluskan:
8 buah cabai merah
10 butir bawang merah
1 batang serai, ambil bagian putihnya
2 cm lengkuas
1/2 cm kunyit
1/2 sdt terasi, goreng

Sambal, haluskan:
10 buah cabai rawit merah
3 butir bawang merah
1 siung bawang putih
1 sdm ebi kering
1/2 sdt garam
1/2 sdt gula pasir
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.