Menikah di Kampung lebih Murah dan Ngga ribet! Siapa Bilang?


Apa yang anda rasakan di tempat pernikahan jika anda berada dikota? Kemungkinan memang Individualisme akan terasa sangat kencang sekali. Masing masing keluarga akan mengurusi kepentingannya masing masing, yang pening terlihat hadir dan datang di pesta pernikahan kedua mempelai. Saya termasuk suka mengamati hal tersebut, datang, salaman, mengisi buku tamu dan berslaman dengan mempelai serta keluarga  dan tidak lupa untuk memasukkan amplop kedalam kotaknya. Oh ya pastinya tidak lupa menikmati beberapa macam makanan dan sedikit komentar tentang dekorasi, riasan dan rasa makanan
Memang banyak dilakukan sendiri, jikalaupun bersosialisasi paling-paling hanya dengan beberapa tamu yang dikenal, itupun sebatas basa basi. Memang itu yang terjadi dan tidak bisa dipungkiri oleh banyak orang, mau tidak mau, suka tidak suka itu terjadi hampir diseluruh pernikahan dikota besar, Namun ini sangat saya rasakan berbeda dengan pernikahan sepupu saya dikampung. Kekerabatan sangat terasa dan nuansa “guyub” satu kampung Saling membantu yang nota benenya bukan keluarga. Memang ada beberapa daerah juga melakukan hal yang sama.


Acaranya memang berlangsung 1 hari saja termasuk prosesi adat hingga 3 hari mulai h-1 sampai h+1 namun untuk persiapannya sendiri bisa mencapai hingga kurang lebih 1-2 minggu. Pembuatan panggung, persiapan alat pesta sampai bahan makanan sudah disiapkan, Keakraban yang luar biasa untuk saling bahu membahu tanpa ada pamrih. Salut untuk sesuatu dizaman modern seperti ini, masih ada kerukunan antar masyarakat. Keramaian seperti makan dan minum bersama sudah dimulai sejak 3 hari sebelum acara, kalau didesa, makanan dan minuman berkelimpahan, semua memanfaatkan hasil hutan dan pertanian yang ada, jumlahnyapun luar biasa banyak.

Kalau saya hitung, biaya makanan dan minuman yang dikeluarkan jauh melebihi besar mengadakan pesta dikota, persiapan matangnya juga tidak kalah dengan event organizer dikota, bahkan panitiapun dibentuk jauh hari sebelum, bahkan sampai bagian pencatatan alat pesta yang dipinjam dari para tetanggapun ada petugas khusus yang mencatat, sehingga nanti saat pengembalian tidak ada masalah, sungguh spesifik sekali, mulai dari dekorasi, komsumsi sampai hiburan semuanya dibentuk berdasarkan kesepakatan, panitiapun punya koordinator masing-masing dan mempersiapkan semua kebutuhannya. Semuanya punya satu tujuan, pesta menjadi meriah dan berkesan bagi kedua mempelai, keluarga dan seluruh orang yang datang.

Dari sini saya mau bilang bahwa anggapan anda salah jika pesta dikampung tidak meriah dan menggunakan biaya minim. Buang jauh jauh pikiran tersebut dan pastikan anda menghadiri pesta pernikahan dikampun, pedalaman Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Didesa Padua dari suku Kayaan Mendalam. Anda akan menemukan suasana berbeda dan tentu saja akan menemukan banyak kehebohan, mulai dari cara penyambutan tamu sampai acara memberi nasehat kepada kedua mempelai. Mau tahu?? Silakan cek foto fotonya yah.........!!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.