Makan Siang Komplit < Restoran Ritz

Wah…. ada undangan makan siang lagi nih. Sepertinya saya sudah bersiap-siap untuk ngiler lebih awal pada saat saya jam kerja nih. Kalau boleh menebak dari sekarang saya yakin ada sapi lada hitam yang nikmat pasti terhidang disana. Saya selalu terpesona dengan rasa sapi lada hitam dengan aroma bawang Bombay yang luar biasa mantap. waw…. belom lagi makanan lain yang bakal terhidang di meja makan prasmanan. Paling tidak piring lebar saya paling tidak terisi 4-6 jenis makanan yang siap saya nikmati, termasuk makanan pembuka dan makanan penutupnya. Entah kenapa mulai jam 10.00 pagi, hidung saya sudah mengalami fatamorgana aroma makanan hahahaha. Hmmmm melirik ke jam tangan dan tersadar bahwa jam 12.00 masih cukup panjang.

Kerjaan kantor masih cukup banyak, tapi saya tidak mungkin melewatkan kesempatan intan ini. Saya sudah membayangkan sesuatu yang luar biasa nikmat dan sangat menggoda, otak saya hanya deprogram bekerja sampai jam 11.30 dan pada saat itu harus segera bergegas meninggalkan kantor selesai tidak selesai. hehehehe. harus segera dikumpulkan. Detik demi detik, waktu demi waktu perut semakin tak tahan saja. Yuk kita LANJUTKAN….. LEBIH CEPAT LEBIH BAIK……!



Menuju TKP, makan sedap nikmat dan nyaman sudahlah menjadi hal wajib bagi para penikmat kuliner. Jadi tunggu apa lagi? pastinya sudah menjadi hal yang wajib untuk dinikmati. Baiklah! Sekarang waktunya menuju tempat makan . Makanan pembuka sampai makanan penutup sudah terhidang secara prasmanan, siap untuk menggelar ritual saya hehehe. Untuk makanan pembuka kali ini, saya mencoba menikmati sepiring kecil karedok, tampilannya cukp menggoda namun menurut saya kurang sedikit berwarna, karena tampilannya sedikit pucat, tapi untunglah, rasanya cukup mengugah selera. Aroma kencur yang lumayan kencang dan rasa gurih kacang berpadu menjadi satu. Pas untuk makanan pembuka karena bisa membangkitkan selera dengan porsi kecil.

Untuk kali ini, menu utama saya adalah Tumis paprika dengan baso, Sapi lada hitam, Sambal Bajak dan Acar wortel timun. Tidak banyak yang saya nikmati karena sudah menikmati makanan pembuka dan sudah cukup kenyang. Saya sangat tertarik dengan menu tumis paprika dengan baso, melihat bentuk yang berwarni-warni memang memancing saya untuk menikmati. Untuk porsi ini saya cukup banyak mengambil, setelah saya icip….. waw… rasanya manis, gurih, harum dan ada sedikit rasa pedas, aroma seafood dari baso -yang saya tilik rasanya- adalah baso ikan. Saya benar-benar tertarik dengan jenis makanan seperti ini. Untuk menu selanjutnya adalah sapi lada hitam, mungkin saya tidak perlu jelaskan, pasti aroma lada hitam akan terasa kencang dihidung dan kencang dilidah. Daging sapi kali ini yang digunakan adalah has dalam, karena daging begitu lembut, tidak berlemak dan tanpa otot. Saya pecinta lada hitam, jadi kebanyakan masakan yang menggunakan lada hitam…. saya pasti suka.

Selanjutnya menu pendamping adalah sambal bajak yang menurut saya kebanyakan tomat sehingga berasa agak asam tapi cukup pas jika dimakan dengan kerupuk udang dan juga acar timun wortel yang seger banget. Makan siang yang cukup menyenangkan dan harus saya tutup dengan sesuatu yang menyenangkan pula.

Saya hadirkan 1 resep kreasi tumis paprika..... lets go..... try it!!

SMOKED CHICKEN BREAST TUMIS PAPRIKA

Bahan:

* 200 gr FIESTA SMOKED CHICKEN BREAST
* 2 sdm minyak goreng
* ½ buah bawang bombay iris tipis
* 2 siung bawang putih memarkan
* 1 buah paprika merah, iris tipis
* 1 buah paprika hijau iris tipis
* 2 sdm saus tiram
* 1 sdm saus tomat
* 50 ml air
* 1 sdt gula pasir
* 1 sdt merica



Cara membuat:

1. Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum.
2. Masukkan SMOKED CHICKEN BREAST , aduk rata.
3. Masukkan saus tomat, saus tiram, air dan gula pasir, aduk rata.
4. Masukkan paprika merah dan hiaju, aduk sebentar lalu angkat.

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.