Cemilan Siang < Cai kwee (choi pan) Parwasal Siantan VS Batara SERDAM




Hahahaha, kaget ya.... jauh banget tempat ngemilnya... luar biasa karena harus menyebrang 2 sungai sekaligus. Panjang juga ini perjalanan, sejauh perjalanan ini menyenangkan buat saya. Paling ngga bisa menyeberang dengan pelampung melintasi sungai Kapuas yang lebar. Yah.... jauh juga, dengan membayar tiket penyebarangan 3800 rupiah sekali jalan, kita sudah bisa menikmati fasilitas penyebrangan dengan kapal ferry ini.... sailinggggg awayyyy.... jiahahaha

Ini bukan perjalanan pertama makan coipan sejauh ini, saya juga sempet makan choi pan di Batara yang berada di Sungai Raya Dalam yang sama jauhnya. Hwewewew klo udah kepengen mau bagaimana lagi. Segala cara bakal diupayakan supaya bisa berhasil dan sukses. Tak perduli seberapa jauh dan seberapa harganya, kalau sudah kepengen ya harus segera meluncur. Sebenarnya saya sudah membicarakan choipan ini beberapa waktu di blog ini. Tapi ngga ada salahnya kalau di cek ulang lagi ya.... Saya coba bandingkan dengan 2 tempat yang sama2 punya kehebatan masing-masing. Lets Blogger... ikut saya jalan-jalan.... BTW tempat yang saya datangi ini kebetulan HALAL sesuai dengan pengakuan penjual hehehehe....



Yah pertama saya akan sedikit membahas choipan yang ada di BATARA. perjalanan cukup jauh juga dari kantor kesana, membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam perjalanan karena sudah masuk kabupaten Kubu Raya dan sudah keluar dari gerbang kota Pontianak heheheh. Setelah masuk ke arah sungai raya dalam segera mencari komplek batara 2 dan terus masuk hingga mentok dan berbelok ke sebelah kanan hingga mentok. Nah disana ada waru
ng caikwe yang disulap dihalaman rumah yang saya perkirakan sebelumnya adalah garasi. Cukup terpencil namun memiliki pengaturan halaman dan tempat yang bagus. I luv the situation. Dihalamannya juga ditanam cukup banyak tanaman termasuk rosella. it's cool.

Penataan dan kebersihan ruangannya juga terjaga. hmmm serasa dirumah send
iri. mejanya juga tidak lengket, semuanya bersih. Pelayanannya juga baik dan ramah. dari beberapa macam menu yang disediakan di daftar menu, hampir semuanya menyenangkan dan tidak hanya choipan saja yang dihadirkan disini. Jenis jenis minuman pendampingnya juga banyak dan worth it kalau dicobain semua. wawwww rasanya klo cukup ni menu mau dipesan semua hehehehe. Dan pesanan kita adalah choipan dengan berbagai isian, mulai dari kacang hijau, kucai, keladi, rebung sampai bengkuang, semuanya kami pesan dan tentu saja saya tidak suka terlalu berminyak dan minuman yang kami pilih adalah minuman asem (kiam boy) agar rasa minyak dan eneg bisa berkurang. Apalagi makanan ini terkenal dengan bawang putih yang banyak sekali.

Bagaimana dengan rasanya?? saya tetap memfavoritkan kacang hijau dan rebung. Rasanya paling gurih dan paling pas dengan campuran ebi. rasa tumisan rebungnya bikin gregetan buat mencoba dan mencoba. Untuk rasa yang lain saya anggap standar kecuali rasa kucainya, saya rasa agak anyep dan sedikit berasa ledar. apa mungkin karena kurang mateng atau terlalu lama dalam menumis. Berasa ada yang kurang ditumisan isian kucai ini. Dari ukuran choipannya sudah pas untuk sekali makan. Oh ya, cabenya yang khas, asem dan pedas membuat semakin kaya rasa dan i luv the taste. Apalagi sambil makan choipan ditemani kiam boy ("asam bue" i dont know the spelling) asam seger dan sedikit manis. wuihhhh unbelieved taste. apalagi disimpan diatas daun pisang saat mengukus membuat aromanya semakin mantaf.

Lanjut. Posisi makan kedua ada di gang Parwasal Siantan didepan pasar Puring. Lumayan jauh juga. bisa sekitar 45 menit tapi bisa dipotong menjadi 30 menit dengan menggunakan penyebrangan kapal ferry. Menyebrang dari korem dan langsung sampai dipelabuhan pasar puring. LAngsung menyebrang jalan dan VOILA..... anda sudah sampai. Ternyata isian yang dihadirkan sama dengan isian yang ada di BATARA, dan disini lebih enak. Semua isian tidak ada yang dikomentari. semuanya excelent dan mantap cuman minyak ama bawang putihnya rada kebanyakan. jadi terbayang kolesterolnya. Oh ya dengan disini saya coba untuk membalancekan pesanan dengan memesan es liah buaya yang seger dan teh tawar dingin. Muantep dah!!! dua jempol

Tapi disini tetap ada kekurangan masalah tempat, terlalu sempit dan hanya menyediakan sedikit meja padahal pengunjungnya sangatlah banyak. Satu hal lagi, tempat ini terasa agak kototr karena berada didepan parit yang cukup mengganggu pemandangan, belum lagi pembuatannya langsung dihadapan pembeli yang membuat kesannyajadi berlepotan. Agak susah bergerak juga karena sempit sekali belum lagi waktu saya datang, ada seorang pengemis yang tidur diberanda sebelah dan cukup mengganggu pemandangan. Sayang sekali dan perlu sedikit sentuhan pengelolaan disini.

Oh ya, ada satu tips jika ingin makan dikedua tempat ini, janagn lupa telp dulu untuk memesan makanan, karena dikhawatirkan saat datang, choipannya telah habis dan ini akan menjadi masalah besar karena untuk menuju kesini jarak yang ditempuh cukup jauh dan sangat sia-sia sekali jika harus kembali dengan tangan hampa.

Tips kedua. Pastikan makan chaoipan tidak sendiriankarena akan lebih nikmat jika makan sambil berebutan dan dalam keadaan hangat, karena makanan ini cepat sekali menimbulkan rasa bosan dan jika dalam keadaan dingin pastilah tidak nyaman karena makanan ini sangat berminyak sekali....

Jadi tunggu apa lagi?? mau yang mana??? tapi sebaiknya bersama saya hehehehehehehe....
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.