5 Cara Belajar Menjadi Jurnalis Travel
www.tukangjalanjajan.com, 5 Cara Belajar Menjadi Jurnalis Travel ,Siapa sih yang tidak senang kalau pekerjaannya sesuai hobi? Semisal saya yang suka jalan-jalan lalu mendapat pekerjaan menjadi jurnalis travel. Jalan-jalan sembari bekerja untuk mendapatkan uang siapa yang tidak senang. Saya sendiri menikmati menjadi jurnalis travel atau penulis perjalanan atau travel blogger atau apalah sebutannya. Sampai saat ini saya masih menikmatinya.
Siapa sih yang tidak senang kalau pekerjaannya sesuai hobi?
Semisal saya yang suka jalan-jalan lalu mendapat pekerjaan menjadi jurnalis
travel. Jalan-jalan sembari bekerja untuk mendapatkan uang siapa yang tidak senang.
Saya sendiri menikmati menjadi jurnalis travel atau penulis perjalanan atau
travel blogger atau apalah sebutannya. Sampai saat ini saya masih menikmatinya.
Tantangan menjadi jurnalis travel pasti beragam walaupun
terdengar menyenangkan tapi pasti jelas tidak bisa sebebas merpati karena
urutan perjalanan biasanya sudah jelas di buat sebeleum perjalanan di mulai.
Apalagi jika kita menghadiri undangan. Tidak bisa seenaknya sana sini sesuka
hati. Harus ada yang diselesaikan. Jika selesai lebih awal mungkin kita saya
bisa melaksanakan hasrat pepetualang di sisa waktu.
Danau Buatan Batang Ai |
Saya sendiri memulai menulis tentang traveling saat blog
tukang jalan jajan di buat. Menggabungkan catatan perjalanan dengan destinasi
icip-icip. Tapi untuk menjadi penulis catatan perjalanan tahun 2014 untuk
majalah perjalanan. Sayapun ketagihan saat mulai mendapatkan penghasilan dari
tulis menulis ini. Tidak hanya majalah saya jajaki, makin kesini beberapa koran
nasional pun tak luput dari kiriman naskah dan foto yang saya buat.
Akhirnya saya terus merajut mimpi untuk berusaha bisa
mengabadikan tulisan saya dalam sebuah buku perjalanan. Memang butuh waktu tapi
saya yakin, suatu saat buku catatan perjalanan saya akan menghiasi perpustakaan
pribadi. Menjadi jurnalis travel mengasikkan bukan?
Sebagai pekerja penulis lepas, alias freelance, ataw
independen, atau kadang kala disebut juga mandiri tentu butuh kemauan dan
keinginan serta kerja keras. Saya sendiri tidak mengenal seorangpun editor.
Cuma coba-coba untuk mengirimkan naskah hingga akhirnya seorang editor dari
majalah travel menghubungi saya dan menginginkan tulisan saya dilengkapi
gambarnya karena akan dimut sebanyak 8 halaman. Tulisan saya sederhana, hanya
menceritakan permainan Meriam karbit di tepian sungai Kapuas.
Danau Buatan Batang Ai |
Saya mencoba menulis 5 Cara Belajar Menjadi Jurnalis Travel berdasarkan
pengalaman saja. Jika memang di rasa kurang dan ingin menambahkan. Saya
mempersilakan menambahkannya di kolom komentar di bawah tulisan ini.
Deskripsi
Lokasi dan Melihat Keunikan Lain
Menulis secara lengkap seperti apa lokasi wisata
sangatlah penting namun terasa biasa kalau tidak menambahkan sesuatu yang unik
dan menarik untuk di ulas. Misalnya menuliskan tentang pantai, tidak hanya
laporan pandangan mata saja yang ditulis, cari tahu juga bagaimana keadaan
tanaman, hewan atau bagaimana matahari terbenam dan terbit di sini. Jika
istimewa, tuliskan dengan baik.
Narasi yang
Indah namun Jelas
Karena membicarakan masalah wisata, pasti pembaca
menginginkan cerita yang indah. Tentu kita harus membuat narasi yang menarik,
penuh dengan kata yang bisa menggambarkan keindahan. Saya biasa menggunakan
yang jarang digunakan namun ada di dalam kamus umum bahasa Indonesia seperti jingga,
cakrawala, jambon, atau wara wiri. Jarang digunakan namun jelas sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Danau Buatan Batang Ai |
Bangun
Karakter yang Ingin di Tulis
Saya selalu berusaha fokus terhadap satu pokok yang
mau di tulis. Terkadang terlalu banyak yang di lihat membuat cerita berkembang
luas tak terkendali. Terlalu banyak ide yang ingin dituangkan dalam tulisan.
Ingatlah, jika ingin menulis sebuah artikel saya terbatas dengan jumlah
halaman. Paling banyak 12 halaman saja. Bersama dengan 12 foto saya hanya
diberi batasan menulis 3000-5000 kata saja. Jadi bangunlah tulisannya dengan
karakter jelas. Jika memang banyak, buat saja dalam beberapa tulisan.
Posisikan
Diri sebagai Pembaca
Seperti penyiar mottonya adalah “penyiar yang baik
adalah pendengar yang baik” begitupula jika ingin menjadi jurnalis travel. “jurnalis
travel yang baik adalah pembaca yang baik”. Biasanya hal mendasar yang ingin di
baca adalah bagaimana menuju kesana?, Apa yang bisa di lihat di tempat wisata
itu? Berapa biaya yang di butuhkan untuk bisa mendapatkan semua yang ditawarkan
di sana?. Saya selalu rajin mencatat semua kebutuhan, menyimpan bon dan tiket
hingga memfoto semua yang saya temui sehingga mudah menyusunnya menjadi sebuah
artikel. Kertas, pulpen, alat perekam dan kamera adalah hal wajib yang sudah
seperti senjata.
Tips dan
Trik
Siapa yang tidak suka mendapatkan tips dan trik.
Menjadi jurnalis travel artinya membuat saya harus mencari tahu apa saja
rahasia yang bisa saya dapat dari perjalanan ini.
Pekerjaan ini menjadi terasa mudah jika 5 cara menjadi
jurnalis travel ini bisa diterapkan. Mau mencoba?
22 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Seneng ya bisa berbagi tulisan perjalanan ke org2. Entah kapan aku bisa melakukan perjalanan sering2. Pengen jg banyakin nulis traveling gtu. Mungkin kalau anak2dah gedean baru deh bisa sering jalan2 jg :D
Saya masih belum pd utk kirim tulisan travel ke media :/
Tapi, tantangan aku tuh kalo nulis tentang wisata atau jalan-jalan pasti kebanyakan deh karena semuanya mau diceritain dari keluar rumah sampe kembali lagi ke rumah. Jadinya harus banget buat gimana caranya pembaca betah baca itu tulisan yang kepanjangan 😄