Pantat Ayam di Bakso Lapangan Tembak

Saya akan ngebahas mengenai bakso lapangan tembak yang ada dipontianak, berada dijalan sutan syahrir abdurahman berada dekat ozone café tepatnya…

Nah dari data makanan yang tersedia disana jumlah jenis makanan bakso yang disediakan cuman 2 jenis secara garis besar. Bakso goreng dan bakso kuah, dan lebih mengejutkan lagi disana lebih banyak disediakan item menu pendamping yang sangat banyak dan saya rasa lebih kearah chinesse food. Sebuta aja nasi goring cap cay dan laen laen dan sedikit banyak beraroma seafood. Menurut saya mending jangan dikasi nama warung bakso deh… kasi aja nama restoran Lapangan Tembak… karena klo mau warung bakso paling ngga item yang disediakan harus lebih banyak dari makanan pendampingnya! Ya ngga!!!?

Nah dari segi pelayanan yang disajikan memang sesuai dengan standart frachaise, saya termasuk orang yang bahagia untuk kembali makan jika pelayanan baik dan ramah. Pelayan menghampiri konsumen ke meja dan langsung memberikan senyum, daftar menu dan bon seraya bertanya “mau pesan apa?’ dan saat kita bertanya item-item yang ada, pelayan dengan senang hati menjelaskan apa saya bahan yang ada dimakanan tersebut. Setelah itu pelayan pergi sambil membawa bon dan berkata “tunggu sebentar” serta meninggalkan daftar menu agar konsumen akan mudah mencari item lain kalau ia ingin menambah pesanan berikutnya. APPLAUSE untuk pelayanannya!

Nah pesanan yang kita inginkan, Dini Hazel (seorang penyiar yang punya tujuan untuk melihat mantannya ketimbang ingin mencicipi baksonya, huahuahua) memesan Bakso kuah (berisi 4 bakso berukuran sekepalan bayi 2 tahun) dan diberi mihun dan taburan bawang goreng dan daun seledri serta kuah tentunya, serta es belang-belang yang ternyata berisi cincau, lidah buaya dan syrup marjan (biasa aja sih… dan yang lebih mengagetkan adalah harganya Rp.10.000,- GOD… mahal banget), pandi (seorang operator radio yang selalu tampil sesuai dengan karaternya dan paling enak diajak ngobrol) memesan nasi goreng special (terdiri dari nasi, ayam, bakso goreng, telur mata sapi, dan ditambah garnish potongan timun 2 slices dan tomat 1 slices serta dimasak menggunakan berbagai macam saos yang sudah sering saya jelaskan) serta es teh manis, sedangkan saya sendiri lebih tertarik memesan makanan favorit, nasi goreng seafood (hampir sama itemnya cuman ayam diganti cumi dan udang) serta es lemon tea leechy kesukaan saya juga.
……….. menunggu pesanan datang sambil mengobrol hal-hal ngga penting………….

Oke dari segi rasa saya akan berkomentar… mengenai pentol bakso yang disajikan memang terlihat besar namun sayang didalamnya banyak rongga dan bakso tidak terasa kenyal (bandingkan dengan bakso kota Malang) singga kurang membal ditiap gigitan dan rasa daging sangat tipis. Nah untuk es belang-belang dari tampilan penyajiaannya kurang menarik seharusnya antara lidah buaya dan cincau disajikan selang seling sehingga terlihat belang-belang (disitu disajikan lidah buaya didasar, cincau diatas) lebih gurih lagi menurut saya jika ditambah sedikit santan kental! Sedangkan untuk nasi goreng yang saya nikmati memang terasa cukup gurih namun tekstur nasi kurang pas untuk nasi goreng, seharusnya bisa lebih keras lagi. Dan campuran seafoodnya terasa sangat kurang karena cumin ada cumi dan udang (menurut saya jangan dikasi nama nasi goreng seafood. Lebih baik dikasi nama nasi goreng udang cumi karena seafood terdiri dari udang,cumi,kepiting dan ikan) dan perhatikan juga teknik pemotongan cuminya. 

Jangan asal-asalan karena tidak sedap dipandang mata. Rasa oke tampilan jangan terlewatkan. Dan seafood tadi paling enak dengan tambahan sambal bajak plus saos tomat dan saos cabe sebagai cocolannya….. siplah cocolannya. Untuk es lemon tea leechy…. Greatfull taste…. Pas perpaduaannya. Untuk nasi goreng specialnya, kayanya sudah oke dari segi rasa terlihat dari bang pandi yang terlihat lahap menghabiskan makanannya…. Cuman ada kejadian tak mengenakkan saat terdapat POTONGAN PANTAT AYAM plus BULUnya sekalian disana. Ihhhh membuat selera makan rada berkurang (untung bang pandi bisa menghabiskan sampai sendokan terakhir)…. Es the manis pasti tambah segerlah…

Oh ya satu lagi nih…. Tempatnya emang rada terbuka sehingga banyak lalat yang kesana sini sehingga agak mengganggu saat makan, terutama seafood. Pengelola bisa melakukan pencegahan dong… biar lebih higienis….! Masa jorok…. Jangan lupa untuk kolam air ditengah ruangan bisa ditambah pancuran biar ada aliran air (kan fengshuinya jadi bagus). Jangan lupa juga pegawainya lebih diarahkan, sehingga saat ngga ada tamu pegawai tidak berkumpul didepan meja delivery sambil duduk santai dan mengobrol!

OVER ALL…………. Tempat makan ini MAHAL banget…. Kata dini ama pandi bisa-bisa 2 tahun sekali makan disini…
Untuk menu yang saya pesan tadi saya harus menghabiskan Rp.25.000,-
WORTH IT ngga?? Ada comment??
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.