Nasi Uduk Cabang Sungai Raya di Jalan Purnama
Sudah lama saya tidak menulis tentang makanan..... wah sekian lama berkutat dengan sesuatu yang pelik dan membosankan akhirnya saya kembali kekehidun kuliner. kali ini saya ngga membahas makanan Malang lagi, tapi ngebahas makanan ditempat baru saya, PONTIANAK. A lot of food here. perpaduan makanan peranakan yang sangat banyak, mulai dari Jawa, Bugis, Dayak sampai Cina. Semua paduan makanan tersebut menghasilkan taste yang baru dan agak janggal bila anda belum terbiasa
Sudah lama saya tidak menulis tentang makanan..... wah sekian lama berkutat dengan sesuatu yang pelik dan membosankan akhirnya saya kembali kekehidun kuliner. kali ini saya ngga membahas makanan Malang lagi, tapi ngebahas makanan ditempat baru saya, PONTIANAK. A lot of food here. perpaduan makanan peranakan yang sangat banyak, mulai dari Jawa, Bugis, Dayak sampai Cina. Semua paduan makanan tersebut menghasilkan taste yang baru dan agak janggal bila anda belum terbiasa....
penyajian yang seperti pastinya tidak etis, nasi telah dingin lauknya belum dateng, btw sebelumnya es teh pesanan saya udah terlebih dulu datang plus cengingisan si pelayan! alhirnya saya liatin aja nasinya sembari menunggu lauknya datang...... hore datang juga....tapi sang pelayan datang membawa lauk dan sambal sembari setengah melempar dimeja!!! Whaz up boy???
Sudahlah... perut sudah lapar, sudah jam 9 malam/ sekarang kita rasakan apa yang terasa di nasi uduk ini. Untuk nasi tampilannya sudah lumyan oke dan pas porsinya (menurut saya) cuman ngga ada garnish apa-apa kecuali taburan bawang goreng yang jumlahnya sangat sedikit dan ngga sesuai dengan jumlah nasinya. untuk aya yang digunakan seperti ayam yang beratnya dibawah 1 kilo karena cuman dibagi 4 potong, dari bentuknya ayam ini dibuat melalui proses ungkep dalam waktu yang cukup lama dan api kecil dan kemudian digoreng menggunakan tepung berbumbu, terus ada tambahan potongan tempe dan tahu yang sangat kecil dan digoreng menggunakan tepung berbumbu. ditambah dengan1 potong kecil kol dan 4 slices tipis ketimun. serta ada taburan kremes diatasnya. serta 1 cup kecil sambal yang berwarna agak coklat.
sekarang untuk masalah rasa. dari nasi uduknya memang terasa gurih namun tidak tercium bau harum yang merupakan khas nasi uduh (biasanya ditambahkan daun pandan atau cengkeh), untuk rasa ayamnya memang terasa lembut dan daging gampang lepas dari tulangnya namun bumbu yang dimasih blum terasa nerasuk, kemungkinan ada beberapa bumbu yang hanya diberikan sedikit (seperti sereh, jahe dan lada ini akan membuat ayam berbau amis jika sudah dingin, untung tepung bumbunya bisa membantu sedikit saat digoreng (menurut saya ayam bakar lebih pas untuk padanan nasi uduk), untuk tempe dan tahu goreng rasanya tidak jauh berbeda namun terlalu kecil potongnnya (lebih baik pilih salah satu item saja jika untuk disajikan (tahu atau tempe), dari tambahan lalapan yang diberikan masih jauh dari lengkap,seharusnya ada kemangi dan kacang panjang muda (khas betawi), untuk sambalnya sendiri terasa sebagai sambal peranakan (dimana disana terasa sedikit campuran tauco atau petis sedikit, biasanya bahan ini ditambahkan pada masakan chinesse food) rasanya memang beda namun saya rasa sambal ini tidak pas untuk nasi uduh, lebih enak untuk dimakan bersama resoles, lebih baik jika disajikan dengan sambal bajak atau sambal keca atau kedua-duanya disajikan bersama tentu saja dengan rasa yang lebih pedas!
wah yang terakhir ngga kalah mengejutkan adalah harganya.... totalnya 13ribu rupiah... menurut saya itu ngga sepadan dengan rasanya!!! pengalaman yang mengesankan untuk pelayanan, tampilan dan rasa yang ada..... not worth it
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry